Jumat, 06 November 2015

Mari Eksplore Indonesia dengan "Menyapa Negeriku"

Rasa Bangga terhadap Bangsa Indonesia bukan suatu kalimat lebay....karena Indonesia selain kayak alamnya kaya juga akan Suku dan Budayanya Bisa dibayangkan untuk Pulau Belitung yang terdiri du daerah administratif yaitu Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur di setiap kecamatannya punya dialeg bahasa tersendiri itu hanya pula Belitung yang ada dibagian Pulau Sumatera, apalagi berbicara Se Indonesia pastinya punya ribuan bahasa/dialeg. Punya kesempatan untuk bisa Berkeliling/Mengunjungi Indonesia saat ini menjadi harapan semua anak Indonesia untuk lebih mengenal dan lebih mencintai Indonesia. Menyadari hal itu pemerintah melalui Kementeri Ristek dan Dikti Mengundang kita wahai anak bangsa untuk berkunung ke seluruh Indonesia melalui Program Menyapa Negeri. Untuk Infomasi lebih lengkap bisa mengunjungi portal dikti atau klik saja ini http://dikti.go.id/blog/2015/11/05/menyapanegeriku/ Semoga Teman-teman terpilih untuk menjadi bagian program tersebut...salam untuk saudara-saudara kita semua Sebangsa dan Setanah Air

Jumat, 23 Oktober 2015

Tugu Satam, Ikon Pulau Negeri Laskar Pelangi

Bagi para wisatawan yang pernah menikmati indahnya negeri Laksar Pelangi, pasti mengetahui batu berwarna hitam yang berada di pusat Kota Tanjungpandan dan Belitung. Kunjungan kali ini berkisah tentang negeri yang banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional seperti Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, Gubernur DKI Basuki Cahaya Purnama serta banyak lagi tokoh lainnya.
Berada di Kota Tanjungpandan, Belitung, Sabtu (3/10/2015), tergerak rasa penasaran untuk melihat secara langsung keberadaan tugu yang membelah lima penjuru jalan. Bangunan tugu yang dikenal masyarakat lokal sebagai Tugu Satam ini ditengarai karena batu yang berada di atas tugu tersebut adalah satam atau batu satam. Kebanyakan wisatawan berkunjung pada pagi dan malam hari, dan mereka pada umumnya berfoto sebagai penanda bukti keberadaannya di Kota Tanjungpandan, Belitung, pulaunya negeri Laskar Pelangi. Terkisah, batu satam ini merupakan batu yang berasal dari meteor yang tenggelam ke dasar bumi dengan kedalaman puluhan bahkan ratusan meter. Konon batu satam merupakan saudara kembarnya timah. Bagi penambang timah rakyat, jika mereka sudah mendapatkan timah terlebih dahulu, itu pertanda baik bahwa butiran pasir timah akan segera didapat. Begitu pula sebaliknya jika butiran pasir timah sudah ditemui, itu bermakna bahwa penambang akan mendapatkan batu satam. Banyak versi yang berkembang di masyarakat lokal mengenai kisah batu satam ini, ada pula yang menyebutnya sebagai batu empedu pasir, batu billitone, dan ada pula yang menyebutnya dengan nama batu itam, namun yang pasti batu ini adalah batu yang sangat unik dan sangat langka karena seiring berkurangnya jumlah penambang timah rakyat. Informasi yang dihimpun, jika kita memiliki batu ini, hati kita akan merasa tenteram, entah apa gerangan yang melatarbelakanginya. Kemungkinan dikarenakan keindahan tekstur batu yang sudah terbentuk dari alam, dan konon katanya pula, batu satam berguna sebagai penangkal orang yang ingin berbuat jahat. Wallahu A'llam Bishawab.
Sumber Tulisan Asli: http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=15&jd=Tugu+Satam%2C+Ikon+Pulau+Negeri+Laskar+Pelangi&dn=20151003114551

Selasa, 20 Oktober 2015

Pengembangan Kemampuan Mahasiswa dengan “Scenario Building Model”

Perubahan kurikulum diharapkan sudah melaksanakan pembimbingan tesis dimulai pada semester kedua dengan dikenalkannya mata kuliah jangkar (anchor subject) pada setiap konsentrasi keahlian manajemen yang secara langsung pendukung penyelesaikan tesis dan publikasi ilmiah, ini terungkap pada kegiatan Workshop Evaluasi Kurikulum, Selasa (20/10/2015) di Kampus Program Magister Manajemen, Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta), Serang Propinsi Banten.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) ayat (3) huruf b sangat mewajibkan Setiap program studi menyusun kurikulum, melaksanakan, dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum mengacu pada KKNI bidang pendidikan tinggi sesuai dengan kebijakan, regulasi, dan panduan tentang penyusunan kurikulum program studi
Press release lokakarya perubahan kurikulum ini diterima KOPI, Selasa (20/10/2015). Dibuka oleh Direktur Pascasarjana Untirta Dr. Chussaery Rusdi Syarif dihadiri juga oleh Wakil Direktur Pasca Dr Aceng Hasani dan Dekan Fakultas Ekonomi Untirta Dr. Wawan Prahiawan, Prof Dr.Palma, Kaprodi Magister Hukum Untirta serta Dr. Djasuro Surya Kaprodi magister manajemen, Dr. Imam Abu Hanifah Selaku Kaprodi Magister Akuntansi dan beberapa orang dosen Magister Manajemen Penerapan sistem belajar manajemen “Scenario Building Model” yang dikembangkan bersama Prof. Augusty Ferdinand selama 18 tahun menahkodai Program Magister Manejemen Universitas Diponegoro. Merupakan pendekatan professional dengan dukungan konten teoretikal yang kuat akan memberi bekal fikir yang kuat bagi semua peserta belajar. Scenario building proses perkuliahan menjadi lebih hidup dengan peran dosen dalam 150 menit perkuliahan. 40 menit memberikan konsep kemudian diikuti dengan proses penyusunan skenario strategi bersama mahasiswa untuk kemudian didiskusikan secara pleno sehingga semua peserta belajar saling memperkaya kemampuan scenario buildingnya. Papar AGF.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/inspirasi/opini/17678-pengembangan-kemampuan-mahasiswa-dengan-scenario-building-model.html

Menelusuri Komunitas Musik Genre Jazz di Kota Lunpia

“ini namenye musik Jazz Boy, Musik Orang-orang Pintar” (ini namanya musik Jazz, Musik orang-orang pintar) begitulah penggalan dialog Film Laskar Pelangi, berlatar belakang Budaya Melayu Masyarakat Belitong yang booming beberapa tahun lalu Penggelan dialog tersebut menuntun Penelusuran KOPI terhadap keberadaan music Jazz di kota Lunpia, Semarang. Senin (19/10/2015) penelusuran tersebut terjawab sudah mengenai keberadaan Genre Musik Jazz.
Ngisoringin, begitu komunitas ini menyebut dirinya. Cikal bakal terbentukanya komunitas ini memang bermula dari Ngisoringin dalam bahasa resmi nasional bermakna dibawah pohon beringin. Benar saja nama tersebut terinpirasi pertemuan mereka dibawah pohon Beringin salah satu cafe di jalan Karanganyar Gunung, Tanang Putih-Semarang. Komunitas Genre Musik Jazz Ngisoringin ini mulai diminati kalangan muda ini kota Semarang, sudah ada beberapa generasi yang sampai sekarang masih tetap eksis terhadap perkembangan irama Jazz di Kota Semarang ini. Namun setidaknya komunitas ini telah tampil dibeberapa even bergengsi dikelasnya sebut saja, Ngayojazz, Java Jazz dan Jazz Gunung. Komunitas yang mulai terbentuk 13 Juli 2009 ini, berhadap mendapat tempat khusus di pecinta musik kota Semarang khususnya anak muda, Ungkap Katarina vocalis pada komunitas tersebut. Katarina Aprila Hadriyani nama lengkap vokalis ngisoringin, kelahiran 28 April 1991 di Pekalongan ini mengaku menyukai Genre Jazz karena bebas untuk berimprovisasi namun saling menghargai satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan artistik Jazz nya. Tutur Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Diponegoro ini. Bagi pencinta alunan irama jazz, “musikya orang pintar” kata Mahar dalam Film Laskar Pelangi dapat menyaksikan perform ngisoringin secara gratis dan dapat juga berkolaborasi pada Minggu Pertama dan Ketiga setiap Senin Malam Pukul 19.00-22.00 Wib di Pelataran Telkomsel Jalan Pahlawan, Semarang, Selain itu pada even bulanan “Jazz In The Mall” di Atrium Mall Ciputra, Semarang, ataupun even Lunpia Jazz. Namun bagi yang masih malu dan ragu ingin bergabung dengan komunitas Ngisoringin dapat mengunjungi media social mereka www.jazzngisoringin.com https://www.facebook.com/JAZZNGiSORiNGiN Twitter: @JAZZNGiSORiNGiN Instragram:jazzngisoringin “Kami terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung, untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi media sosial kami” ajak Katarina untuk para pencinta genre jazz yang mengaku sering selain paa senior di Semarang, juga medapat pembinaan dari musisi Jazz ternama yaitu Indro Harjodikoro dan Sukma . Semoga sukses untuk even-evennya yang akan datang.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/inspirasi/resensi/17674-menelusuri-komunitas-musik-genre-jazz-di-kota-lunpia.html

Para Ilmuan FEB Untirta Bidik Jurnal Ilmiah Yang Bereputasi

Akhirnya Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir, menepati janjinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia dengan menutup sejumlah perguruan tinggi yang tidak sesuai standar penyeleggaraan perguruan tinggi, lebih lanjut itu Menristek Dikti meminta dosen maupun ilmuan di perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas. Kepada ilmuan Menristek berpesan untuk lebih meningkatkan rekognisi, namun bukan berarti lalu potong kompas melakukan plagiasi, jelas Menteri Nasir beberapa waktu lalu di Jakarta.
Pesan Menristek tersebut disambut antusias oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), dengan mengadakan pelatihan penulisan karya ilmiah, Senin (19/10/2015). Dr. Djasuro Suryo dalam sambutannya Saya merasa gembira kegiatan pelatihan ini bisa terselenggara, karena kegiatan ini merupakan atmosfir untuk mulai meningkatkan kualitas akademik. Disebut sebagai “FEB Untirta Scopus Project” bertujuan untuk meningkatkan nuansa akademik dilingkungan Magister Manajemen” Jelas Ketua Program Studi Magister Manajemen Untirta. Sejalan dengan itu, Dr. Wawan Ichwanudin, “ilmuwan manajemen dan Akuntansi Untirta kedepan terus meningkatkan kualitas” Sebut sekretaris Prodi MM Untirta. Augusty Ferdinand, Guru Besar dari Universitas Diponegoro yang diketauhi beberapa tahun terakhir antusias memberikan bimbingan, dorongan kepada ilmuan untuk menembus jurnal ilmiah yang bereputasi tingkat Internasional, diminta untuk bertindak selaku project promotor untuk kegiatan selama satu hari penuh. Press Release yang diterima KOPI, Senin(19/10/2015) menyebutkan , Setidaknya ada sekitar 100 orang peserta yang mengikuti kegiatan membahas tehnik telaah pustaka, tehnik klasifikasi konsep yang diahrapkan akan mampu memperkaya derajad keilmuan seorang peneliti dan Teknik bebas dari plagiasi ala AGF selain itu peserta juga mendapatkan ketrampilan pengembangan pisau analisis monodisiplin dan pisau analisis multi disiplin atau holistik untuk membuat karya penelitian yang bermutu. “Kegiatan ini harus ditindaklanjuti, agar dapat berhasil meningkatkan jumlah dan kualitas publikasi ilmiah dosen” Tutur Dr. Fauzi Sanusi Dekan FEB Untirta terpilih. Berharap dosen yang telah bersertifikasi Doktor, terlebih telah menghasilkan karya terindeks scopus seperti Dr. TB. Ismail dan Dr. Meutia dapat menginspirasi sekaligus merealisasikan peningkatan publikasi jurnal, jelasnya lebih lanjut. Menembus Jurnal Internasional bereputasi baik, Sesuatu bukanlah hal yang sulit, selama mempunyai perencanaan dan dijalankan dengan baik, Pesan AGF kepada peserta pelatihan. Semoga!.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/17673-para-ilmuan-feb-untirta-bidik-jurnal-ilmiah-yang-bereputasi.html

Minggu, 18 Oktober 2015

Hindari "Cheating by numbers phenomenon" Deteksi dengan "self Critics" Untuk Kualitas Penelitian

Tanpa disadari oleh peneliti, kesalahan penggunaan pisau analisis dalam ilmu manajemen terkadang hanya mengandalkan disiplin ilmu lain yang sebetulnya hanya merupakan ilmu sekunder dari kajian yang diingin diungkap. Sehingga kedalaman dan kesahihan analisis menjadi wajar untuk diragukan karena kompetensi yang terbatas untuk menyelesaikan masalah-masalah penelitian dalam Manajemen.
Hal tersebut terungkap dalam diskusi mengenai pisau analisis dalam studi dan penelitian ilmu manajemen bersama penulis Buku Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen, Prof. Augusty Tae Ferdinand DBA Sabtu (17/10/2015) yang dihadiri oleh citivas akademika, kandidat Magister dan Kandidat Doktor dari Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah. Lebih lanjut menjelaskan bahwa Kesalahan dalam validitas dari instrument penelitian akan menjebak seorang peneliti masuk dalam jurang kenodaan yang disebut sebagai “Cheating by numbers phenomenon” yang dikhawatirkan akan memberikan bias analisis. “Sulit mengatakan kalau itu bukan kepalsuan yang mungkin tanpa disengaja, dengan begitu peneliti berkontribusi membohongi pembaca lewat analisis yang tidak benar dari sisi validitas instrumen penelitiannya”. Ungkap AGF panggilan akrab Prof. Augusty Tae Ferdinand, DBA. Sebagaimana press release yang diterima KOPI, Minggu (18/10/2015).
Banyaknya artikel ilmiah gagal publikasi pada berbagai jurnal unggulan bidang studi manajemen dan bisnis menjadi catatan penting, kegiatan yang dimoderatori oleh Harnida Adda PhD dengan difasilitasi oleh Dr. Ponirin dan Dr. Wahyuningsih. Menyadari keterbatasan yang merujung pada kesalahan dalam penulisan harus dideteksi sejak awal, Kritikan terhadap hasil karya tulis, selayakanya dikritis diri kita sendiri belum dipublis “kita harus self critics pada diri kita untuk menghasilkan karya yang baik” terang Prof Dr. Harnida Adda dalam pemaparannya.
Ketua Prodi Manejemen Dr. Ayu Wahyuningsih yang berperan aktif dalam kegiatan tersebut mengajak semua civitas sebagai titik awal untuk pengembangan mutu penelitian kita di masa datang” mari jadikan ini sebagai inspirasi awal untuk meneliti lebih baik” Ujarnya. Turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah. Dr. Maskuri Sutomo yang berencana akan melanjutkan kegiatan serupa dimasa mendatang. Senada dengan itu, Dr. Ponirin melanjutkan bahwa Untad perlu upaya konkrit untuk melestarikan tradisi ilmiah ini dengan menginisasi konferensi manajemen secara rutin sehingga kualitas penelitian manajemen dengan jumlah doktor yang sangat banyak di tanah air akan semakin berkembang khususnya pada bidang Marketing dan Manajemen di Sulawesi Tengah.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/17658-hindari-qcheating-by-numbers-phenomenonq-deteksi-dengan-qself-criticsq-untuk-kualitas-penelitian.html

Program Studi Strata-1, Harapan Dan Impian Yang Tak Akan Pudar

Akademi Manajemen Belitung akan terus berjuang untuk meningkatkan status menjadi sekolah tinggi dengan kata lain berstatus strata-1. Hal ini terungkap pada sidang senat AMB , Sabtu (17/10/2015) di Tanjungpandan. Prestasi yang luar biasa ditorehkan kampus yang bernaung
dibawah Yayasan Pendidikan Belitung Berehun, bagaimana tidak? Kampus yang berada dipulau tanda ada daratan yang menghubunginya dengan pula lain pada Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, beroperasi berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan RI Nomor 170/D/0/2000 tanggal 23 Agustus 2000 untuk cita-cita mencerdaskan putra-putri Kelahiran dan Perantauan yang ada di Belitung hingga pendidikan tinggi. Sidang senat yang diawali Orasi ilmiah oleh Dr. Andrian, S.Kom, M.Pd dari Kampus STAIN Syaikh Abdurrahma Siddik Bangka Belitung, Sabtu, (17/10/2015) di Tanjungpandan. Kampus yang berkeinginan untuk menaikan level program studi menjadi S-1, kembali mewisuda mahasiswa yang telah dinyatakan lulus melalui keputusan Direktur Akademi Manajemen Belitung. Tercatat, sebanyak 126 Orang wisudawan/ti dari dua program Studi yaitu Manajemen Administrasi sebanyak 90 orang dan 36 Orang dari program studi Manajemen Informatika.
Tidak perlu diragukan, kampus tidak diukur dari luas bangunan dan jumlah mahasiswanya, Kampus yang pertama kali beroperasi di Belitung ini, sudah mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional- Perguruan Tinggi ( BAN PT) ini, tengah mempersipakan diri menuju jenjang yang lebih tinggi. Langkah yang sudah ditempu dalam Tata kelola kampus yang berlokasi di Jl. Pelataran AKA, Tanjung Pandan adalah penambahan Sumber Daya Manusia khususnya Staf Pengajar, Sistem Administrasi yang komputerisasi serta peningkatan sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran. Menyadari banyaknya permintaan dan desakan dari masyarakat agar Kampus AMB meningkatkan statusnya menjadi Sekolah Tinggi atau menjadi Strata-1, Direktur AMB Drs. H. Huzadi Husin, MSi menyebutkan. Bahwa pihaknya saat ini sudah melakukan berbagai persiapan menuju kesana. “sudah kami siapkan agar AMB menjadi S-1” tukas Huzadi.
“Beharap kerjasama masyarakat dan pemerintah Kabupaten Belitung maupun propinisi untuk mengembangkan kampus” Tutur Direktur AMB. Karena keberataan kampus pada satu daerah jelas untuk mendukung sumber daya manusia pada daerah dimana kampus itu berada, tutup huzadi mengakhiri sambutan pada wisuda ke IX tahun 2015. semoga bisa meningkatkan statusnya.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/17657-program-studi-strata-1-harapan-dan-impian-yang-tak-akan-pudar.html

Dua Hari "Festival Makanan" di Balai Kota Semarang

Selama dua hari kegiatan Festival Makanan "Battle Of Semarang" terselenggara mulai 17-18 Oktorber 2015. Walaupun belum mengcover makanan tradisional yang menjadi ikon Semarang, namun paling tidaknya ada 54 Stand yang ikut memeriahkan kegiatan yang DiSOSPORA Pemerintah Kota Semarang. (sah) Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/inspirasi/serba-serbi/17656-dua-hari-qfestival-makananq-di-balai-kota-semarang.html

Sabtu, 17 Oktober 2015

Tahun Kelima "Healty Fest" Tahun Ajang Unjuk Seni

Selain fokus pada kesehatan masyarakat ternyata mahasiswa juga
punya minat dan bakat dalam bidang lain. Unit Pelaksanaan Kegiatan (UPK) Mahasiswa Studio 8 yang merupakan kelompok kreatifitas Mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (FKM-UNDIP) sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi bakat dan seni. Studio 8 yang fokus pada kegiatan seni kembali mengadakan “Healthy Fest” yang melibatkan semua devisi yang bernaung pada UPK tersebut yaitu Devisi Humas, Devisi Tari, Devisi Teater dan Devisi Band. Ajang yang sengajakan diadakan untuk unjuk bakat ini dilaksanakan Sabtu(17/10/2015) mengambil tempat di kampus Undip Jalan Imam Barjo berlansung hanya satu hari sedari pukul 16.00 hingga 23.00 Wib. Koordinator Humas pada kegiatan Nurlita Putri Apriliani menyebutkan tema kegiatan yang diangkat pada tahun 2015 ini adalah Cartnaval. “ ini merupakan penggabungan seni dan carnival, lantas kita (panitia-red) gabungkan menjadi Cartnaval” tutur Nurlita. Tidak hanya ajang seni FKM UNDIP juga mengadakan kegiatan Jurnalistik dan Research Club. Nurlita yang dipercaya sebagai juru bicara kepada awak media pada kegiatan Healthy Fest 2015, “menerangkan ajang kegiatan pentas seni ini merupakan tahun ke lima sejak studio 8 berdiri”. terang mahasiswa Semester 5 kelahiran Semarang tahun 1995 ini.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/inspirasi/serba-serbi/17649-tahun-kelima-qhealty-festq-tahun-ajang-unjuk-seni.html

Jumat, 16 Oktober 2015

Harjum: Bukan Mustahil Lulus Program Doktor Dalam Waktu Relatif Cepat

Semenjak resmi dibuka pada tahun 2002 hingga Oktober 2015 Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro telah melahirkan Doktor sebanyak 212 orang Doktor. Tercatat mahasiswa pada konsentrasi ilmu manajemen dalam waktu 2 tahun 1 bulan 12 hari, meraih IPK 3,88 lulus dengan predikat cumlaude ditambah lagi dengan beberapa artikel yang terbit pada Jurnal bereputasi yaitu atas nama Dr. Robiyanto, MM. Hal tersebut pastinya membanggakan mahasiswa, institusi pendidikan terlebih kepada promotor dan dosen pembimbing yang bersangkutan.
Kabar lulusan tercepat tersebut menarik KOPI untuk menelisik program perkuliahan pada Kampus Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro (PSDIE-UNDIP) yang beralamat di Jalan Erlangga Tengah nomor 17 Semarang. Ditemui oleh Koordinator Konsentrasi Ilmu Manajemen, di ruang kerjanya Jumat (15/10/2015). Dr. Harjum Muharam, SE, ME Selaku Koordiantor Konsentrasi Ilmu Manajemen, menuturkan bahwa ketika mahasiswa yang dinyatakan lulus tes masuk PSDIE tahun 2012 yang lalu, mereka dapat lulus dalam waktu yang relative cepat dari kampus lain, hal itu didukung oleh matakuliah yang terintegrasi dan berorientasi lulusan berkualitas sedari awal semester 1 yang ditempuh secara konsisten. Diawali dengan penyebaran form pemilihan dosen pembimbing, hal tersebut diterapkan agar mahasiswa dapat memilih dosen pembimbing penulisan disertasi sesuai kompetensi dosen yang bersangkutan, praktisnya para mahasiswa sudah dapat membuat karya pikir dan tulisnya sedari ditetapkanya dosen pembimbing berdasarkan permintaan mahasiswa. Faktor yang mendukung mahasiswa dapat lulus dalam waktu yang cepat adalah desain matakuliah yang ada pada PSDIE Undip semuanya terintegrasi artinya mata kuliah pada semester 1 hingga semester 3 sudah diarahkan pada pembuatan karya tulis baik itu artikel ilmiah maupun penulisan Disertasi. Selain itu, lepas dari perkuliahan tatap muka mahasiswa dapat memanfaatkan kubikal yang memang merupakan fasilitas bagi mahasiswa program Doktoral dengan segala sarana dan prasananya untuk mahasiswa transfer pengetahuan dan pengalaman. Dosen pada bidang manajemen keuangan ini menyebutkan “kubikal sarana multifungsi bagi mahasiswa, selain untuk berdiskusi, mencari sumber referensi, bahkan ada juga mahasiswa yang menginap disana” tukasnya sembari tersenyum. Secara Informal, Lintas pembimbing atau promotor dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk mereka (mahasiswa-red) melakukan bimbingan penulisan karena pada PSDIE mahasiswa adalah kolega yang berkolaborasi dalam menghasilkan karya ilmiah. faktor lain datangnya dari mahasiswa, apabila aktif dan proaktif dalam forum ilmiah serta menghadirkan dosen pada weekly seminar yang mereka (mahasiswa-red) adakan sangat membantu untuk cepat lulus. “Sehingga bukan mustahil mahasiswa pada PSDIE UNDIP dapat lulus dalam waktu yang cepat” jelas Harjum penuh keyakinan.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/17631-harjum-bukan-mustahil-lulus-program-doktor-dalam-waktu-relatif-cepat.html

Senin, 12 Oktober 2015

Mengenal 3 Jenis Makanan Favorite di Belitung

Setelah Laskar Pelangi Booming, efek pengikut positifnya adalah Belitung semakin banyak dikunjungi wisatawan. banyak argumen yang mendorong wisatawan untuk datang ke Belitung. namun tahukah anda bahwa ada makanan Faovirite Orang Belitung.cerita punya cerita orang Belitung hanya mengenal 3 Gorengan dan 3 Jenis Mie. Apa saja itu? Mari Kita telusuri: Kelompok Makanan: 1.Kwitiau Goreng, masyarakat setempat mengenalnya dengan naama pampi goreng. ntah apa yang melatarbelakngi namun nama tersebut namun makan yang satu ini merupakan makanan Favorite Masyarakat Belitung yang Umumnya dijual oleh perantauan dari Jawa mulai pukul 17.00 hingga Dini hari 2. Mie Goreng, makanan satu ini juga cukup popular di Masyarakat Belitung dan Umumnya untuk mendapatkan mie goreng ini tersedia malam hari merupakan alternatif pilih yang dijual dalam satu gerobak 3. Nasi Gorengan. sama halnya dengan Kwitiau dan Mie..nasi Goreng menduduki tempat ketiga untuk makanan Favorite masyarkarat Belitung. Kelompok kudapan 1. Pisang Goreng. 2. Tempe Goreng 3. Tahu Goreng Kelompok Mie 1. Mie Rebus orang luar belitung atau para wisatawan lebih familiar dengan nama Mie Belitung 2. Mie Ayam, ntah apa yang mendasari namun makanan ini sering dijadikan sarapan 3. Mie Goreng, biasanyanya ada di malam hari

Minggu, 11 Oktober 2015

Pengabdian Kepada Masyarakat, Dukung Guru Kembangkan Kompetensi

Perguruan tinggi tidak boleh tutup mata terhadap perkembangan kompetensi pendidikan dasar dan menengah, hal tersebut diungkapkan Direktur Akademi Manajemen Belitung (AMB) Sabtu, 10 Oktober 2015 di Kampus AMB Tanjungpandan.
Dosen dan Mahasiswa tidak hanya mesti jadi kaum intelek dikampus saja namun harus sentisitf dengan keadaan lingkungan sekitar sebagaimana harapan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Dalam rangka meningkatkan kemampuan kopetensi guru-guru dibidang teknologi di Tanjungpandan AMB berada baris paling depan” sebut Drs. H. Huzadi Husin, MSi dalam sambutan pembukaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (abdimas) di Kampus AMB. Sejalan dengan Direktur AMB, Ketua Panita Pelaksanaan Kegiatan Farid Wajdi, SAg MSi saat dihubungi KOPI (11/10/2015) mengatakan kegiatan pengadian kepada masyarakat ini selain melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan Kompetensi Guru dalam pemanfaatan Teknologi. “diharapakan setelah pelatihan ini Guru-guru dapat memberikan proses pembelajaran yang inovatif, menarik dan interaktif berbasis teknologi” Jelas Farid.Suasana Pelatiahan Pemanfaatan Teknologi pada Kegiatan Abdimas AMB Tanjungpandan
Pantauan KOPI, tidak hanya guru-guru yang mengikuti pelatihan pengembangan kompetensi ini namun hampir semua perangkat sekolah yang berjumlah 25 orang turut terlibat, telihat juga kepada sekolah MTsN Tanjugpandan Drs. Iswandi aktif mengikuti pelatihan. Lebih Lanjut Farid menjelaskan bahwa untuk tahap awal, Kegiatan abdimas kita (AMB-red) ini adalah pada Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Tanjungpandan yang dimulai pada tanggal 10 Oktober hingga 24 Nopember 2015 mendatang. Semua kegiatan akan dipusatkan di Lab AMB yang akan dilatih dosen-dosen AMB yang berkompeten dibidangnya antar lain Haryanto S.Kom M.Msi dan Gerry Wiryo Saputra, S.Kom serta Mahasiswa jurusan Manajemen Informatika. Diakhir pembicaraan Farid menyebutkan bahwa “kami membuka pintu kepada sekolah – seolah yang ingin melaksanakan pelatihan peengembang kompetensi dibidang teknologi maupun penulisan karya ilmiah di AMB” imbuh farid menututp pembicaraan.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/warta-utama/warta-utama/17590-pengabdian-kepada-masyarakat-dukung-guru-kembangkan-kompetensi.html

Jumat, 09 Oktober 2015

Yapis Papua,Siapkan Peneliti dan Ilmuan Handal dari Timur Indonesia

Indikasi kualitas pendidikan Indonesia tercermin dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 terkuak bahwa Dosen mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional khsusunya dalam bidang pendidikan tinggi.
Pembukaan Pelatihan Metodologi di Kampus Uniyap Papua Dosen dengan jelas dan terbuka disebutkan sebagai seorang profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada khalayak masyarakat. sehingga dosen harus mempunyai kompetensi untuk dalam tugasnya.
Untuk menjalakan amanat UU tersebut, Universitas Yapis Papua (Uniyap) mengadakan pelatihan metodologi penelitian dengan materi teknik analisa SEM AMOS dan teknik sitasi. Bukan hanya dosen saja yang turut serta dalam kegiatan ini, namun para mahasiswa pun terlibat aktif untuk meningkatkan kualifikasi dalam kompetensi penelitian. Tak Tanggung-tanggung kampus yang berada paling Timur Indonesia ini mendatangkan Prof. Augusty Tae Ferdinand, DBA yang merupakan penulis pertama Structural Equation Modeling (SEM) dan Dr. Maklon Felipus Killa Penulis artikel Jurnal bereputasi dalam dan luar negeri. Ketua Panitia Penyelenggara Dr. Syamsier Husen, saat dihubungi KOPI via telepone selularnya, Jumat (9/10/2015) mengatakan bahwa “pelatihan ini untuk mendongkrak berkembangnya peneliti dan ilmuan di Bumi Cendrawasih serta menjadi lebih baik dalam hal metodologi penelitian begitu juga teknik mensistasinya” jelas Boy panggilan familiar Dr. Syamsier Husen. Prof. Augusty Tae Ferdinand, DBA yang tercatat sebagai Guru Besar difakultas Ekonomika dan Bisnis Univesitas Diponegoro, yang akan memberikan pelatihan mulai tanggal 9 hingga 10 Oktober 2015, berujar "Senang bisa berbagi pengalaman dengan saudara dan teman di Papua” Ungkap AGF nama tenar Prof. Augusty Tae Ferdinand, DBA dalam akun facebooknya. Selamat Berlatih.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/17573-yapis-papuasiapkan-peneliti-dan-ilmuan-handal-dari-indoensia-timur.html

Kamis, 08 Oktober 2015

Rokhim Turut Berbahagia Tatkala Para Penumpangnya Merasa Bahagia

Setelah penumpang menunggu sekitar 8 jam, akhirnya kejelasan kabar berangkatpun diterima penumpang. Seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa bencana kabut asap yang menyinggahi Bandara H.A.S Hannajoedin membuat kalang kabut petugas maskapai. Bagaimana tidak hampir setiap penumpang menanyakan kabar kepastian keberangkatan dengan berbagai alasan seperti ingin melanjutkan penerbangan, besok harus kerja, besok harus rapat, besok ada peliputan serta ada penumpang yang harus dirujuk kerumah sakit yang ada di Ibu Kota Negara.
KOPI, Senin (5/10/2015) sempat mengabadikan aktifitas penumpang dan petugas pasasi di Bandara H.A.S Hannajoedin di Tanjungpandan, Belitung. Sore itu pukul 15.30 penumpang beberapa maskapai yang rute penerbangan Tanjungpandan menuju Jakarta dan Tanjungpandan menuju Pangkalpinang sudah memadati bandara, ada maskapai yang langsung membatalkan penerbangan ada pula yang belum ada kepastian, dalam artian masih menunggu perubahan jarak pandang standar untuk pesawat landing. Maskapai yang langsung membatalkan penerbangan karena force majeur (bencana alam) tidak begitu terlihat menunjukan amarah, namun signifikan yang terjadi pada maskapai yang belum memberikan kepastian, konsumen terlihat enggan meninggalkan meja petugas pasasi. Sejak tahun 2009 ditugaskan di Tanjungpandan, Nurul Rokhim (29 tahun) salah satu staff pasasi maskapai penerbangan terlihat sibuk dan sabar melayani konsumen yang sudah terlanjut tersulut emosi menanti kepastian keberangkatan. Berkali-kali mendapat caci maki penumpang namun Rokhim panggilan akrabnya masih terlihat senyum menghadapi penumpang yang tidak bisa menerima alasan pihak maskapain. Pria kelahiran 12 Maret 1986 di Jombang-Jawa Timur ini, mempunyai triks sendiri menghadapai konsumen. “ Ngak Boleh Menyela Komplain Penumpang, saya dengerin dulu yang disampaikan, kalau saya sudah yakin mereka sudah tenang baru saya sampaikan beri penjelasan” jelas pria yang ramah dengan penumpang ini. Ternyata bukan hanya penumpang yang merasa bahaiga jika pesawat bisa on time, namun petugas maskapai pun rupanya turut bahagia. “ Hal yang paling bahagia adalah saat pesawat bisa On Time” Tutur Rokhim, sumringah saat ditanya KOPI mengenai kebahagiannya saat melayani penumpang. Selamat Bertugas Mas Rokhim, Semoga Penumpangnya selalu bahagia.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/inspirasi/profil/17567-rokhim-turut-bahagia-jika-penumpang-bahagia.html

BI Corner Kini Hadir di FEB Undip

Pendidikan merupakan kunci bagi negara, untuk menjadi negara maju. sehingga Pendidikan yang lebih baik, berindikasi pada akses mahasiswa terhadap pekerjaan akan lebih tinggi, hal ini terungkap dalam kegiatan ceramah perekonomian terkini yang disampaikan oleh Dr. Iskandar Simorangkir, SE MA dari perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah.
Merupakan rangkaian acara peresmian BI Corner, Selasa (6/10/2015) di Kampus Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB-Undip) Tembalang ini dihadiri jajaran pimpinan BI perwakilan Jawa Tengah, Pimpinan FEB Undip serta mahasiswa dari berbagai program. dengan hadirnya BI Corner di FEB Undip akan menambah dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa, dari pantauan KOPI terlihat beberapa buku referensi perekonomian termasuk buku populer yang baru saja terbit. Kepedulian BI untuk meningkatkan akses pendidikan di Indonesia didasari untuk meningkatkan kesejateraan. Salah satu Indikator negara yang maju, menunjukan semakin tinggi akses pendidikan diharapkan semakin sejahtera kehidupan bangsa. diketahui ada beberapa program dari BI Untuk mendongkrak pendidikan Indonesia agar semakin maju, antara lain BI Goes To Campus yang sudah berjalan sejak 2 tahun silam, perkuliahan dengan mata kuliah kebank sentralan di 72 Universitas , serta pemberian bea siswa untuk generasi terbaik bangsa. Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah ini, Pendidikan menjadi sangat penting agar kesejahteraan pun juga akan meningkat, bagaimana tidak jika pendidikan ini berjalan dengan baik maka pola produksi dan pola konsumsi juga akan tertata dengan baik pula. Contohkan saja pola produksi jika biasanya masyarakat melakukan proses produksi dari bahan baku menghasilkan output 2, maka dengan pendidikan yang tinggi akan mendorong produktivitas meningkat sehingga output yang akan dihasilkan tidak lagi 2, nmaun bisa lebih dari itu dan pastinya berkualitas produk akan menjadi perhatian dari sebelumnya. “Untuk itu BI sekarang hadir di kampus-kampus guna mendukung peningkatan kesejahteraan”, jelas Iskandar. Semoga Indonesia semakin sejahtera.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/17554-bi-corner-kini-hadir-di-feb-undip.html

Minggu, 04 Oktober 2015

Tugu Batu Satam, Alternatif Wisata Negeri Laskar Pelangi

Sepuluh tahun yang lalu novel fenomenal berjudul Laskar Pelangi terbit untuk pertama kalinya, sejak itu pula banyak mata tertuju ingin mengunjungi Pulau Belitung yang dahulunya adalah bagian dari Sumatera Selatan sebelum memutuskan untuk membentuk propinsi sendiri bersama pulau Bangka menjadi Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tidak hanya masyarakat Indonesia, masyarakat Dunia pun merasa interes untuk menginjakan kakinya di Pulau penghasil Timah Terbesar di Indonesai bahkan dunia dikala itu.
Berkat novel yang terbit di 130 negara dengan 35 bahasa tersebut nama Belitung semakin dikenal masyarakat Dunia sehingga sang Penulispun mendapatkan Doktor Kehormatan atau yang lebih dikenal dengan Doktor Honoris Causa dari sebuah kampus di Inggris yaitu University of Warwick, Coventry. Diketahui jutaan wisatan domestik dan mancanegara sudah mengunjungi Pulau Belitung, banyak objek wisata yang memanjakan mata dan membuat mata merasa takjub akan indahnya Pulau Belitung. Cerita tentang Objek Wiisata yang ada di Belitung.Berkesempatan untuk melihat objek lain selain pantai Tanjung Tinggi yang memang harus diakui akan keindaannya mungkin inilah panorama surgawi. Objek Wisata lain itu adalah tugu Batu Satam,sebut saja demikian. Karena hampir sepakat semua penduduk yang dijumpai menyebutnya adalah Tugu Satam atau tugu batu satam yang merupakan replika Batu Satam. Tugu yang terletak ditengah kota ini membagi arah jalan Tanjungpandan menjadi lima penjuru arah jalan. Tugu dengan replika batu satam tersebut terlihat lebih menarik pada malam hari dengan pancaran lampu warna-warni serta nakalnya pancuran air yang mengitari tugu. Penduduk Belitung memang bersyukur dikarunia sang pencipta batu hitam nan eksotik ini, konon batu ini merupakan batu meteor atau batu langit yang jatuh di bumi Belitung, negerinya Laskar Pelangi. Banyak cerita, banyak kisah yang mengikuti satam ini. Begitu juga dengan namanya ada yang menyebutnya dengan nama batu satam, batu itam, batu empedu tanah, batu meteor serta banyak lagi. Batu ini banyak digunakan untuk melengkapi perhiasan, mata cincin. Dahulu sebelum Belitung seperti sekarang ini, batu satam ini sering digunakan sebagai cindera mata bagi para pejabat atau siapa saja yang datang ke Belitung. Cerita magis dibalik keindahan batu ini pun menjadi kisah lain, namun pendudukan setempat menyebutkan bahwa batu ini dapat menangkal orang yang ingin menguna-guna pemiliknya. Bagaimana kebenaranya, apakah anda meyakininya? Wallahu A'lam Bishawab. Keterangan waga setempat yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada KOPI menyampaikan Tugu Batu Satam ini, sudah menjadi salah satu objek wisata, banyak orang Jakarta (wisatawan-red) yang berfoto dengan latar belakang itu (Tugu Batu Satam-red), kamipun juga datang kesini untuk melihat wisatawan-wisatawan itu berfoto, ungkap warga tersebut. Jika anda ingin berwisata ke Belitung, jangan lewatkan untuk berfose di Tugu Batu Satam, hal ini menadakan bahwa akan sudah menginjakan kaki di negeri laskar pelangi dan syukur-syukur anda dapat memilikinya karena batu satam ini semakin langka seiring berkurang tambang rakyat. Tips waktu yang paling tepat adalah pagi, sore atau malam. Untuk siang hari sebaiknya dihindari karena letak tugu tersebut sangat dekat dengan pantai sehingga panasnya akan terasa sangat menyengat.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pariwisata/17516-tugu-batu-satam-alternatif-wisata-negeri-laskar-pelangi.html

AMB: Latih Mahasiswa Untuk Jadi Pemimpin

Mahasiswa diharapkan sebagai saklar perubahan. Selain sebagai anggota masyarakat mahasiswa pun mempunyai peran penting dalam kemajuan bangsa. Tak sedikit pemimpin bangsa ini lahir dari aktifannya mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Sebagai mahasiswa yang berada dipulau, mahasiswa yang tergabung dalam BEM Mahasiswa Akademi Manajemen Belitung (AMB) tidak mau kalah peran dengan peguruan tinggo lain khususnya perguruan tinggi yang ada di Pulau Jawa, dalam melahirkan pemimpin bangsa. Hal tersebut diwujudkan dengan kegiatan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Manajemen (LKMM) untuk yang kedua kalinya. Kegiatan ini berdurasi 25 jam yang dimulai dari Hari Jumat hingga Minggu (2-4 Oktober 2015). Direktur AMB melalui Pembantu Direktur III Bidang Kemahasiswaan, Farid Wajdi, SAg MSi meyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan organisasi yang baik, membangun keperibadian yang berkebangsaan yang tinggi. “ Harapan kami agar mahasisw yang mengikuti dapat menjadi pemimpin dan berpikir kritis terhadap pembangunan Bangsa dimulai dari membangun daerahnya sendiri terlebih dahulu", Ungkap Farid.
Kegiatan yang tidak hanya menggunakan metode ceramah, keigatan ini medatangkan Pembicara/Mentor berasal Internal maupun eksternal seperti Pers, Orgnisasi Kepemudaan, Organisasi Masyarakat, Instansi Pemerintah serta Dosen dari perguruan tinggi lain. Metode yang dipilih banyak ragam agar mahasiswa tidak merasa jenuh selain itu juga mengikuti konten materi, seperti sidang pleno di gedung DPR turut di praktikan agar mahasiswa paham bagaimana situasi kondisi persidangan di DPR. Ditemui KOPI, Minggu (4/10/2015) di Kampus AMB. Farid Menuturkan bahwasannya Kegiatan "LKMM ini adalah kegiatan pembekalan atau kegiatan awal sebelum mahasiswa masuk ke Organisasi yang mereka minati dilingkungan kampus, jadi berbekal keorganisasian inilah untuk mereka menjadi pemimpin kelak”,Jelasnya. Selain itu Pembantu Direktur III ini menyebutkan ada beberapa organisasi kemahasiswaan yang ada dilingkungan Kampus AMB seperti MPM, BEM, dan UKM (Jurnalistik, Radio Broadcast, Mapala, Keolahragaan serta Keagamaan) Sampai saat ini kegiatan tersebut berjalan sebagaimana organisasi kemahasiswaan hanya saja perlu studi banding dengan kampus lain agar kegiatan organisasi kemahasiswaan ini dapat lebih berjalan. Berkatian dengan LKMM sendiri saat ini baru untuk internal mahasiswa AMB saja namun kedepan, Pihaknya akan mengundang berbagai perguruan tinggi lain termasuk juga OSIS-OSIS SMA di Kabupaten Belitung agar bisa belajar bersama menjadi pemimpin. Semoga terwujud. (sah)

Kamis, 01 Oktober 2015

KPU Kab Brebes: Anggarkan 42 Milyar Untuk Pilkada 2017

Terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) No 1 Tahun 2014 tanggal 2 Oktober 2014, menunjukan ketegasan negara dalam dalam hal Pemerintah ini kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar harus menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak.
Hal lain yang lebih mengukuhkan pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara serentak adalah Undang-Undang (UU) No 8 tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota sebagai perubahan atas UU No 1 tahun 2015. Pada pelaksanaannya nanti akan terbagi menjadi tiga tahap yakni Desember 2015, Februari 2017 dan Juni tahun 2018 Diketahui bahwa pesta kedaultan rakyat pada pilkada 9 Desember 2015 nanti tercatat sebanyak 269 daerah terdiri dari 9 provinsi, 36 kota, dan 224 kabupaten yang akan mengadakan pesta demokrasi tersebut. Kepada KOPI, Kamis (1/10/2015), Ahmad Hanfan yang merupakan Anggota Komisioner KPU Kabupaten Brebes, menyebutkan bahwa Kabupaten Brebes tidak termasuk pada pilkada gelombang pertama. “Untuk Kabupaten Brebes sendiri akan menyelenggarakan pilkada pada tahun 2017”, Jelas Hanfan panggilan akrab Ahmad Hanfan. Lebih Lanjut disampaikan bahwa, walaupun tahun 2017 nanti pelaksanaannya bukan berarti KPU tanpa aktivitas. Rapat koordinasi dan pleno rutin dilaksanakan, saat ini tengah mempersiapkan anggaran sebesar Rp. 42 Milyar untuk pelaksanaanya nanti walaupun masih dalam status usulan. porsi tersebar dari penggunaan anggaran tersebut adalah pembiyaan lembaga Adhoc serta alat peraga kampanye yang sekarang sudah menjadi tanggung jawab KPU namun hal tersebut tetap menjadi biaya dari negara hanya saja pengelolaannya melalui KPU. Berkaitan dengan data pemilih, Devisi Penghitungan Suara (Tungsura) KPU Kabupaten Brebes ini menjelaskan bahwa untuk data pemilihan suara Kabupaten Brebes sudah tidak ada masalah karena sudah terdokumentasi dengan baik. “ Untuk Kabupaten Brebes data pemilih sudah tidak ada masalah lagi, semua sudah ready” Jelas Hanfan. Anggota Komisioner yang juga Dosen fakultas Ekonomi Universitas Panca Sakti (UPS) Tegal merasa optimis akan pelaksanaan pilkada pada bulan Desember 2015 nanti berjalan lancer,meskipun Kabupaten Brebes baru akan melaksanakan 2 tahun lagi tepatya pada Februari 2017, Hanfan kembali menuturkan bahwa “Kalau Semua Pihak yang terlibat dalam pilkada Memahami Aturan dan menjalankan aturan tersebut, saya optimis pilkada akan berjalan lancar”, Tukasnya.
Sumber: http://www.pewarta-indonesia.com/berita/politik/17485-kpu-kab-brebes-anggarkan-4-milyar-untuk-pilkada-2017.html

Rabu, 30 September 2015

Si Jago Merah, Lalap Gedung SDM Maolda Jateng

Serine Mobil Pemadam Kebakran memecah Keramaian sepanjang Jalan Pahlwan, sontak saja beberapa menit kemudian masyarakatpun mendatangi Kantor Polisi Daerah (Polda) Jawa Tengah. KOPI yang medapatkan Informasi Kebakaran melalui SMS dari rekan pewarta lainnya langsung menuju pusat kebakaran.
Salah seorang personil polisi yang menggunakan seragam Humas Polda Jateng, Rabu (30/9/2015) menyebutkan bahwa kebarakan terjadi digedung SDM atau Gedung Personil lantai 3, kebarakan diperkirakan pukul11.15 WIB. belum ada informasi yang resmi mengai hal tesebut begitu juga kerugian. Dari Pantuan KOPI, terlihat Tahanan Polda Jateng di Evakuasi di Mesjid bagian dalam Mapolda dengan pengawal ketat anggota kepolisian. Sampai informasi ini diturukan rekan PPWI Jateng Sukarno masih berada di Halaman Mapolda Jateng bersama rekan media lainnya menunggu Konferensi Pers mengenai peristiwa kebakaran yang melanda Kantor Mapolda Jateng.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/berita/hukum/17468-si-jago-merah-lalap-gedung-sdm-polda-jateng.html

Selasa, 29 September 2015

Kota Tegal Giat Bina Potensi Perikanan

Mengedapankan kedaulatan laut atau maritim yang merupakan bagian dari cita cita pemerintah masa kepemimpinan presiden Joko Widodo agar lebih berdaulat. Tak khayal melalui Menteri Kelautan dan Perikanan banyak kapal penjarah hasil laut Indonesia yang ditenggelamkan. Termotivasi dengan hal tersebut saat ini banyak daerah yang turut mensukseskan kedaulatan maritim tersebut
khususnya daerah yang berada digaris bibir laut. Sebut saja Kota Tegal yang memiliki potensi perikanan karena letak geografis berada di jalur Pantai Utara pulau Jawa dengan panjang garis pantai sepanjag 7,5 kilometer, hal ini jelas merupakan potensi kelautan dan perikanan di Kota Tegal. Ditemui saat pameran produk unggulan di Semarang Minggu (27/9/2015) Andika Irawan, SE MSi selaku Kabid Ekonomi Bappeda Kota Tegal menjelaskan bahwa ada 2 kelompok pengolahan ikan yang menjadi binaan Forum For Economic Development and Employment Promotion (FEDEP) yaitu Sari Ulam dan Minorini yang beranggotakan sebanyak 15 orang setiap kelompoknya. Dikonfirmasi mengenai pembinaan terhadap kelompok binaan tersebut, Andika menyebutkan bahwa pembinaan dilakukan antara lain oleh
Melalui Klinik Iptek Mina Bisnis (Kimbis), pelatihan-pelatihan dari Dinas Kelautan dan Pertanian Kota Tegal serta pendampingan/pembinaan dari FEDEP Kota Tegal. Selain itu kepada keluarga nelayan pun diajarkan pemanfaatan teknologi dengan tujuan agar nelayan melek teknologi. Andika mengungkapan bahwa “Pelatihan pun, kami berikan juga para istri nelayan berupa pelatihan wirausaha dengan harapan ketika musim paceklik tiba, para istri dapat membantu tambahan penghasilan untuk keluarga”. Pembinaan dan pelatihan yang diberikan kepada anggota klaster pengolahan ikan FEDEP Kota Tegal dan kelompok lainnya diharapakan menciptakan inovasi serta varian olahan ikan menjadi berbagai variasi makanan olahan. Hasilnya banyak tumbuh industry pengolahan ikan, dengan berbagai jenis kegiatan industri, seperti industri pengeringan ikan asin, industri fillet ikan (pemotongan daging ikan), pengasapan ikan, tepung ikan, bandeng presto, pemindangan ikan, bakso ikan, nugget ikan, empek-empek, terasi, kerupuk, abon ikan, bukan itu saja kulit ikanpun dapat diolah menjadi kerupuk sehingga akan memberikan nilai tambah dari hanya sekedar menjual ikan tangkap segar. Stand yang menjadi terbaik kedua pada perhelatan FEDEP ke-6 tahun 2015 terlihat memamerkan kerajinan dari kulit ikan pari
seperti dompet, sandal, gantungan kunci, dan ada juga yang membuat kerajinan dari kerang, namun posisi tersebut tak membuat cepat puas, dan bertekad pada perhelatan tahun depan akan menjadi yang terbaik. Diakhir perbincangan Andika mengajak wisatan mengunjungi dan mencicipi hasil olahan ikan binaan FEDEP Kota Tegal’ Ayo wisata ke Kota Tegal cicipi rasa olahan ikan yang berbeda dari daera lain” ajak Andika untuk para wisatawan.(sah) Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/berita/daerah/17461-kota-tegal-giat-galih-potensi-perikanan.html

Monumen Ngoto, Tersembunyi Dibalik Nama Bandara Yogyakarta

Sampai saat ini kita mengenal Bandara Yogyakarta sebagai Bandara Domestik dan Internasional, namun mungkin sedikit dari kita yang mengetahui bagaimana
cikal bakal nama bandara ini, walaupun sering kita mendengar awak kabin mengumumkan “beberapa saat lagi kita akan segera mendarat di Bandara Adi Sutjipto di Yogyakarta”. Pada kesempaan ini KOPI mencoba mencari tahu dibalik nama bandara yang ternama tersebut. Berdasarkan beberapa informasi yang diperoleh dari warga mengenai hal tersebut, akhirnya Replika Pesawat Dakota VT-CLA Replika Pesawat Dakota VT-CLA diputuskan untuk menuju Kabupaten Bantul. Sekitar 1 jam perjalan dari Kota Yogyakarta, dengan bantuan petunjuk arah, tidak
terlalu sulit untuk sampai di areal tanah 9.473 m2 yang merupakan Monumen perjuangan Udara Ngoto yang familiarnya dengan monumen Ngoto karena memang letaknya berada di Dukuh Ngoto, Jatiarang, Kelurahan Tamanan Kabupaten Bantul, Yogyakarta Setelah mengitari Kabupaten Bantul, Sabtu (26/9/2015), Seizin petugas, Bersyukur KOPI dapat mendokumentasi bagian-bagian terpenting dalam monument ini sejarahnya merupakan saksi bisu perjuangan pembela bangsa yang tergabung dalam Angkatan Udara Republik Indonesia. Memasuki areal monumen, mata kita akan tertuju kepada dinding relief yang mengilustrasikan perjuangan angkatan udara Indonesia melawan Belanda yang ada di Yogyakarta dan sekitranya Selain itu ada pula relief yang mengelaborasikan peristiwa pesawat Dakota VT-CLA yang membawa bantuan obat-obatan dari Malaya (Malaysia) yang jatuh karena serangan pesawat tentara Belanda
Peristiwa ini bermula ketika sebuah pesawat jenis Dakota beregister VT-CLA lepas landas dari Singapura dihujani peluru senapan mesin dari dua pesawat Kitty Hawk milik tentara Belanda. Tanggal 29 Juli 1947 sekitar pukul 17.00 WIB bersama jatuhnya peswat Dakota VT-CLA gugur pula pejuang bangsa Komodor Muda Udara (Kolonel) Agustinus Adisutjipto, Komodor Muda Udara Prof. Dr. Adulrachman Saleh, Opsir Muda I (Lettu) Adisumarmo, Pilot Alexander Noel berkebangsaan Australia dan Co-pilot Roy Hazelhurst berkebangsaan Inggris dan beberapa penumpang lainnya. Mungkin inilah kisah dibalik nama bandara Adi Sutijpto Yogyakarta. pantauan KOPI memang tidak terlalu banyak pengunjung yang berkunjung ke monument bersejarah ini namun menurut beberpa informasi yang dihimpun KOPI, monumen ini banyak dikunjungi oleh pelajar yang melakukan wisata edukasi.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/inspirasi/resensi/17455-monumen-ngoto-mengenang-adi-sutjipto.html

Senin, 28 September 2015

Kendalikan Kondisi Perusahaan Dengan Strategi Pemasaran Kolaboratif

Dekade silam kita mengenal kata join venture yang merupakan kerja sama beberapa perusahaan untuk saling menguntungkan. Tumbuhnya UMKM di Indonesia yang bisa dikatakan dengan cepat sehingga banyak pola dan strategi bisnis yang coba diadopsi perusahaan untuk tetap bertahan dan mendapatkan keuntungan. Lantas bagaimana diera yang srba cepat dan canggih ini untuk perusahaan agar tetap bertahan ditengah daya saing yang kian tanpa mengenal volume perusahaan. General Secretary IMA Chapter Sulawesi Selatan Periode 2008 – 2012 Anshar Daud, Kepada KOPI, Senin 28 September 2015 menyampaikan strategi bisnis yang mungkin bisa ditempuh pada kondisi perekonomian yang kian tak menentu ini. Menurutnya saat ini strategy Bundling memungkinkan memberi kemudahan dan manfaat yang besar bagi konsumen, karena semua produk terkait sudah dikemas menjadi satu paket dengan harga tunggal dan biasanya lebih murah dibandingkan jika produk-produk tersebut dibeli dalam satuan terpisah. Bentuk kerja sama tersebut lazim disebut pemasaran kolaboratif (collaborative marketing), dimana sejumlah perusahaan saling bekerja sama dan memadukan sumber daya kekuatan untuk menciptakan inovasi proses penawaran suatu produk secara lebih efektif dan
efisien, sehingga melalui kolaborasi, perusahaan pemasok, afiliasi, mitra dan pihak relevan lainnya berinteraksi saling melengkapi satu sama lain dan mengisi kekurangan/kelemahan perusahaan lainnya. “Dengan demikian akan terbentuk suatu aliansi dan sinergi yang kuat dan memperbesar daya saing produk atau merek di pasar namun yang pasti hal tersebut dapat meningkatkan manfaat yang diterima oleh konsumen”, Tutur Anshar. Lebih lanjut pemilik Sertifikasi Marketing ini menjelaskan bahwa, untuk pada pemasaran kolaboratif, perusahaan yang menyatakan kesediaan sebaiknya mempersiapkan hal-hal antara lain Sharing Sumber Daya (Resources) yang merupakan kolaborasi yang ideal mampu memadukan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh seluruh perusahaan yang terlibat. Sinkronisasi Sistem Pendukung (IT Support) yaitu seperangkat sistem informasi yang digunakan untuk keperluan transaksi dengan konsumen harus bisa disinkronkan satu sama lain, baik beroperasi secara manual maupun otomatis maupun online dan offline. Berikutnya adalah Kesesuain Segmen Pelanggan, Semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam kolaborasi makin sulit menyesuaikan segmen pasar yang dituju. Karena itu diperlukan kompromi dan adjustment agar segmen yang terpilih relatif dekat dengan karakteristik segmen harapan semua pihak. Dan terakhir adalah Afordabilitas Harga, paket bundling umumnya lebih murah dari harga satuan produk yang dibeli secara terpisah. Jika harganya terpaksa lebih mahal, maka benefitnya harus lebih besar baik secara fungsional maupun emosional. Aspek emosional bisa berupa kenyamanan, kepastian, kemudahan, kesederhanaan proses dan citra diri konsumen ketika mengkonsumsi produk maupun jasa tersebut. Ditanya mengenai kepentingan harga terhadap segmentasi pasar yang akan dimasuki perusahaan, Pria kelahiran 27 April 1972 di Pinrang Sulawesi Selatan ini menegaskan bahwa pada segmen menengah bawah, afordabilitas harga berhubungan dengan manfaat rasionalnya. Sedangkan segmen menengah atas dominan berada pada sisi emosional. Untuk itu pastikan terlebih dulu segmennya sebelum perusahaan mengambil keputusan sebelum mengemas harga jual. “Kata kuncinya adalah nilai (value) pelanggan, selama nilai yang mereka terima sesuai dengan ekpektasinya, berapapun harganya akan tetap terasa terjangkau (affordable)”.Tukas Anshar mengakhiri perbincangan.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/inspirasi/opini/17446-penerapan-strategi-pemasaran-kolaboratif-untuk-atasi-kondisi-perekonomian-labil.html

Minggu, 27 September 2015

Lima Hari Pameran, Produk Daerah Tembus Omzet 2 Milyar

Berlangsung sejak tanggal 23 September 2015 hingga 27 September 2015 di Atrium Paragon Mall, Forum For Economic Development diikuti 35 Kabupaten/Kota yang berada di wilayah kerja Propinsi Jawa Tengah.
Kepala Kantor Bappeda Provinsi Jawa Tengah dalam pengatarnya menyebutkan pameran ini berupaya untuk memperkenanlkan produk sehingga UMKM yang ada dapat wawasan mengenai pengenal usaha dan usaha UMKM dan yang pasti peluang menciptakan jaringan kerjasama dalam melirik pasar yang saling menguntungkan. Pada tahun lalu omzetnya dari kegiatan serupa berada pada Rp. 1.544 Milyar tetapi pada kegiatan tahun ini yang berlangsung selama 5 hari ini, diperkirakan mencapai Omzet sebesar Rp. 2 Milyar, “Ini membuktikan produk daerah masih bertahan ditengah kelesuhan perekonomian global”, Ungkap Plh. Bappeda Propinsi Jawa Tengah Ibu Ratna Dewa Jati pada acara penutupan FEDEP yang ke-VI Minggu, 27 September 2015. Serangkai kegiatan ini pun diikuti dengan pengumuman Stand-stand Terbaik: 1. FEDEP Kabupaten Cilacap 2. FEDEP Kota Tegal 3. FEDEP Kota Surakarta.
Diakhir sambutan, Ratna Dewa Jati menyampaikan bahwa tahun depan akan mengadakan lagi kegiatan serupa dan berharap agar produk-produk UMKM semakin dapat bersaing tidak hanya kuantitas tetapi kualitas dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), Tutur Ratna. Semoga terlaksana.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.persisma.org/berita/daerah/17442-lima-hari-pameran-produk-daerah-tembus-omzet-2-milyar.html

Warga Jogja Tutup Hari Tasyrik dengan Jogja Takbir Carnival

Warga kota Jogja dari berbagai penjuru wilayah terlihat tumpah ruah memadati ruas jalan Cendana dan Kusumanegara sedari pukul Pukul 19.00 WIB. Hari ini merupakan, hari Tasyrik terakhir (13 Zulhijjah) setelah Pemerintah Indonesia menetapkan hari Raya Idul Adha ( 10 Zulhijjah ) jatuh pada hari Kamis, 24 September 2015 yang lalu.
Pantuan KOPI, Tanggal sudah menunjukan 27 September seiring waktu yang sudah menunjukan pukul 00.15 WIB namun warga Jogja masih terlihat antusias untuk menikmati Jogja Takbir Carnival (JTC) yang ke-V tahun 2015, maklum saja karena event ini hanya akan ada diadakan sekali dalam satu tahun. Fahmi salah satu panitia kepada KOPI, Sabtu 26 September 2015 menyebutkan bahwa dalam kegiatan
ini tidak hanya dari pemuda masjid tetapi dari berbagai emelen masyatakat juga turut meramaikan kegiatan yang tema Nuansa Budaya Dalam Gema Takbir. “Banyak Elemen Masyarakat yang meramaikan JTC ini baik dari usia anak-anak hingga dewasa,” jelas Fahmi. Tarian Barongsai Turut Semarakan JTC Ke-V Tarian Barongsai Turut Semarakan JTC Ke-V Walaupun rumah tinggal dikawasan Alun-Alun Kidul yang berjarak tempuh sekitar 4 KM, kepada KOPI Sudiono dan Istrinya mengaku tidak pernah sekalipun melewati kegiatan ini. Menurutnya JTC ini merupakan salah satu jalan mempersatukan umat, meskipun perayaan hari raya yang berbeda, kepercayaan yang berbeda serta budaya yang berbeda, “Disinilah kebersamaan umat dan anugerah yang harus selalu kita pelihara untuk kemajuan bangsa Indonesia dan berharap tahun depan peserta carnaval lebih ramai dari luar Jogja”, Tutur pria berusia 56 tahun diselah konsentrasinya menikmati JTC.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/inspirasi/sosial-a-budaya/17435-yogyakarta-tutup-hari-tasyrik-dengan-jogja-takbir-carnaval.html

Bangga, Berkat Kerupuk Rambak Desa Segoroyoso Banyak di Singgahi Wisatawan

mengarahkan perjalanan dengan menggunakan motor sewaan berjenis matic sekitar 1 jam dari kota Jogja, akhirnya tibalah di desa Segoroyoso, Pleret, Kabupaten BantulPemotongan kulit Berukuran 1x4cm sebelum di Goreng.
Desa ini memang sudah terkenal seantero penikmat kerupuk rambak, sehingga tidak sulit untuk sampai ke pusat home industri ini yang merupakan centra penghasil kerupuk Rambak. Berkesempatan untuk bisa berada di desa suatu yang sangat luar biasa, karena tidak jauh dari rumah selain menemukan pengrajin kerupuk rambak, kita juga akan menemukan peternak-peternak sapi. Untuk kali ini kita lupakan sejenak cerita tentang peternak sapi, kita akan sedikit fokus pada cerita seorang pekerja kerupuk Rambak. Sebut saja bangunan ini dengan nama pabrik, karena disini terjadi proses pembuatan kerupuk mulai dari melepaskan kulit, menjemur,merebus, memotong hingga menggorengnya, sebut salah satu karyawan. Proses Perebusan Bahan Mentah Kerupuk Rambak sebelum diolah Lebih Lanjut
Proses Perebusan Kulit Kerbau sebelum diolah Lebih Lanjut Bersyukur KOPI disambut dengan ramah oleh karyawan yang ada dipabrik ini, salah satu diantaranya bapak Pamuji yang sudah selama 4 tahun bergabung di pabrik milik pak H. Madyo Menurut Pak Muji panggilan akbrab Bapak Pamuji, pabrik tempat ia bekerja sekarang sering dijadikan percontohan dan dikunjungi mahasiswa KKN (kuliah Kerja Nyata), yang menjadi daya Tarik dari pabrik ini adalah semua karyawan wajib memahami alur kerja dan tidak terfokus satu pekerjaan saja, “jadi semua tahu dan pandai serta menguasai urutan pekerjaan”, ungkap Muji.
Pamuji Menunjukan Kerupuk yang Siap diPasarkan Kerupuk Rambak untuk beberapa daerah ada yang mengenal dengan nama kerupuk Jangek, ada pula yang mengenalnya dengan nama kerupuk kulit lantaran karena memang bahan baku kerupuk ini terbuat dari kulit kerbau, sapi bahkan ada juga menggunakan kulit kambing. Khusus tempat dimana bapak Pamuji bekerja, sangat selektif memilih bahan baku,sehingga mereka hanya memproduksi kerupuk rambak dari kulit kerbau yang didatangkan dari luar pulau Jawa,salah satunya dikirim dari Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. Musim kemarau seperti ini memang sangat berpihak pada pabrik-pabrik kerupuk rambak, hal ini dipicu karena bahan mentahnya sebelum dan setelah rebus selama 15-19 jam harus dijemur, ini yang menyebabkan mengapa pabrik-pabrik produk andalan desa tersebut sangat bergantung pada sinar matahari. Kepada KOPI, Sabtu 26 Sepetermber 2015, Pamuji beserta rekan-rekan yang lainya merasa bangga meskipun Desa Segoroyoso, Pleret Kabupaten Bantul jauh dari kemaraian kota Jogja tetapi masih disinggahi wisatawan dan Mahasiswa yang ingin melihat proses pembuatan bahkan membeli produknya, “kami banggalah pak banyak dikunjungi orang” tukas Pamuji.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/berita/daerah/17426-bangga-berkat-kerupuk-rambak-desa-segoroyoso-banyak-di-singgahi-wisatawan.html

Rabu, 23 September 2015

Panwaskab Sukoharjo Siap Laksanakan Amanah Undang-undang

Beberapa bulan kedepan Indonesia akan memasuki babak baru dalam pemilihan kepala daerah, tepatnya tanggal 9 Desember 2015 mendatang semua unsur yang terlibat langsung dalam pelaksanaan pesta rakyat tersebut sudah mempersiapkan diri guna memberikan yang terbaik bagi pelaksanaan nanti. Komisioner Panitia Pengawas Kabupaten (Panwaskab) dengan wilayah kerja tingkat kabupaten sudah memulai kewajiban mereka untuk melakukan pengawasan sebagaimana yang diamanahkan oleh UU Nomor 1 Tahun 2015 Jo UU Nomor 8 Tahun 2015 pasal 30 menyebutkan bahwa tugas Panwaskab adalah mengawasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.
Muladi Wibowo,S.Sos, S.E.,M.M., M.Pd (Anggota Komisioner Panwas Kab Sukoharjo) Muladi Wibowo, S.Sos., S.E., M.M., M.Pd yang merupakan anggota Komisioner Panwas Kab. Sukoharjo, saat dihubungi KOPI, Rabu 23 September 2015 mengungkapan bahwa tugas Panwasakab adalah mengawasi semua seluruh tahapan pemilihan Bupati dan Wakilnya mulai dari pembentukan badan penyelenggara hingga pada tahap rekapitulasi suara, jadi saat ini kami (panwas-red) telah siap melaksanakan tugas pengawasan kampanye, tutur Muladi dengan penuh keyakinan. Saat dikonfirmasi mengenai koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten (KPU Kab), Anggota Komisioner ini menjelaskan bahwa Panwaskab Sukoharjo bermintra dengan banyak pihak salah satunya adalah KPU, artinya semua pihak juga terlibat dalam menjaga pengawasan lancarnya jalan pesta rakyat ini. untuk tingkat kecamatan atau yang disebut panitia pengawas kecamatan (pangwascam) di Kabupaten Sukoharjo terdapat 12 Kecamatan dengan jumlah anggota sebanyak 36 orang anggota, selain itu panwaskab juga dibantu oleh pengawas pemilihan lapangan (PPL) sebanyak 167 orang dan nantinya pengawas TPS yang akan berada disetiap TPS ungkapnya. Sejauh ini panwaskab telah melakukan beberapa sosialiasi mengenai pelaksanaan pemilihan kepala daerah melalui talkshow, diskusi yang dihadiri oleh para stakeholder, pihak sekolah, tokoh masyakarakat serta konferensi pers. Tujuan pengawasan ini sebenarnya adalah untuk memastikan bawah pelaksanaan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati ini berjalan sebagaimana aturan yang sudah ada. Muladi, mengajak kepada semua pihak menjaga integritas penyelenggaran pemilu agar berlangsusng Jujur, Adil, Akuntabel, Kredibel dan Bermatabat. Lebih lanjut pria yang sedang menempuh pendidikan program Doktor Ilmu Ekonomi di Universitas Diponegoro ini berharap pada pelaksanaannya di Kabupaten Sukoharjo "dapat berjalan lancar tidak terjadi black campaign, Kampanye SARA, Keterlibatan PNS, money politik serta kecurangan pada pemilihan nanti", harap Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik (Uniba) Solo.Semoga tidak terjadi.
Sumber: http://www.pewarta-indonesia.com/berita/politik/17403-panwas-kab-sukoharjo-siap-laksanakan-amanah-undang-undang.html

Minggu, 20 September 2015

Komplek Makam Kyai Ageng Pandanaran I, Referensi Wisata Religi di Kota Semarang

KOPI, Semarang- Siapa yang tidak tahu Jalan Pandanaran? ruas jalan ini menghubungkan antara Simpang Lima dengan Tugu Muda di
Kota Semarang. Bagi mereka yang pernah jalan-jalan dikota Lunpia ini pasti tahu karena sepanjang jalan tersebut merupakan pusat penjualan oleh-oleh khas Semarang. Selain nama jalan, Pandanaran juga dikenal untuk nama hotel yang ada di Kota Semarang dan Yogyakarta.
Tidak jauh dari jalan Pandanaran terdapat makam Kyai Ageng Pandanaran I, untuk sampai disana kita akan menaiki sekitar 41 anak tangga sebelum berada di area pemakaman Kyai Ageng Pandanaran I. Tidak banyak kisah maupun cerita mengenai Kyai Ageng Pandanaran I ini namun berbagai sumber dan sepakat menyebutkan bahwa beliaulah yang menjadi Bupati pertama kalinya di Semarang yang diangkat langsung oleh Sultan Demak Bintara, selain bertugas sebagai Bupati beliau jugaKomplek Makam Kyai Ageng Pandanaran I turut menyebarkan luaskan ajaran agama Islam diwilayah Semarang dan sekitarnya. Dari atas bukit area pemakaman tersebut kita dapat melihat indahnya kota Semarang. Sesampainya diarea pemakaman, KOPI bertemu dengan seorang perempuan bernama Hj. Ida Sarifah merupakan Kuncen, dalam Bahasa Indonesianya Juru Kunci makam yang sudah bertugas selama 28 tahun sejak sepeninggalan suaminya. Menurut beliau komplek pemakaman ini banyak dikunjungi peziarah dari berbagai daerah yaitu setiap Selasa Keliwon dan Jumat Keliwon, “namun lebih banyaknya setiap malam Jumat Kliwon”, Jelas perempuan kelahiran tahun 1951 kepada KOPI Minggu (20/9) saat ditemui di pendopo pemakaman.
Dalam Komplek pemakaman tersebut tidak hanya ada Makam Kyai Ageng Pandanaran I, namun di komplek pemakaman masih terdapat beberapa makam Komplek Pemakaman Kyai Ageng Pandanaran Ilagi disana, pastinya mempunyai kisah dengan Kyai tersebut antara lain Nyai Ageng Pandanaran I atau Endang Jamilah seorang Mualaf merupakan Istri Kyai Ageng Pandanaran I dan Madyo Pandan Ayah dari Kyai Ageng Pandanaran I. Lokasi Kompleks Pemakaman ini berada di Jalan Mugas Dalam II Kelurahan Mugas Sari Kecamatan Semarang Selatan berada persis didepan kantor Kelurahan Mugas Sari ini dipugar pada tahun 1977 dan dikelola oleh Yayasan Sosial Sunan Pandanaran Semarang. Jadi bagi anda yang ingin jalan-jalan ke Kota Semarang, Komplek Pemakam Kyai Ageng Pandadaran I ini bisa jadi refrensi tujuan wisata religi. Sayang rasanya jika sudah berada di Kota Semarang terlebih sudah berada di jalan Pandanaran anda tidak berziarah ke makam orang yang pertama memberi nama Kota Semarang, konon nama Semarang dilatar belakangi karena Kyai Ageng Pandanaran I melihat banyaknya pohon asem yang tumbuhnya jarang-jarang.(sah) Sumber: http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pariwisata/17382-makam-kyai-ageng-pandanaran-i-referensi-wisata-religi-di-kota-semarang.html

Wisuda Abal-abal di Pondok Cabe, Bukan Wisuda UT

Minggu, 20 September 2015 12:27 | Oleh : Andriyansah | PDF | Cetak | Email
KOPI, Pondok Cabe, Tangerang Selatan-Sepertinya Kementerian Riset, Tekonologi dan Pendidikan Tinggi tidak main-main untuk memberantas perguruan tinggi abal-abal, seperti yang dikabarkan bahwa pihak Kementerian Ristek Dikti menggerebek Wisuda yang dilakukan di Pondok Cabe Sabtu (19/9) yang lalu. Universitas TerbukaKegiatan wisuda tersebut dilakukan oleh Yayasan Aldiana Nusantara di Gedung Serba Guna Pondok Cabe. Gedung Serba Guna tersebut memang biasanya disewakan untuk umum masih berada di area Universitas Terbuka (UT). Wisuda tersebut dilaksanakan nyaris tidak ada aktivitas rutin UT karena bertepatan hari libur kerja. Rektor Universitas Terbuka Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D melalui Dekan Fakultas Ekonomi Drs. Moh Muzammil, MM yang dihubungi KOPI Minggu (20/9) via telephone selularnya menegaskan bahwa wisuda yang diadakan dilingkungan UT kemarin Sabtu 19 Sepertember 2015 itu bukanlah wisuda yang diselenggarakan oleh pihaknya (Universitas Terbuka-Red) melainkan pihak yang menyewa gedung milik UT. Lebih lanjut Muzammil menyebutkan bahwa UT merupakan perguruan tinggi resmi yang didirikan Pemeritah melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1984 dengan menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh. Sistem Pembelajaran tersebut dapat dilakukan secara On line maupun tatap muka dengan bantuan Tutor yang sudah dilatih, "jadi kalaupun kami melaksanakan wisuda nantinya, bukanlah wisuda abal-abal", jelasnya.(sah) Sumber: http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/17379-wisuda-abal-abal-di-pondok-cabe-bukan-wisuda-ut.html

Jumat, 18 September 2015

Tinggalkan Mekanik Pilih Gilo-gilo Untuk Nafkahi Keluarga

Pekerjaan tidak selalu sejalan dengan latar belakang pendidikan, hal ini terbukti pada Minto Wardoyo yang setiap harinya menjajahkan dagangannya di jalan Singosari I Kota Semarang yang merupakan pusat tempat kos-kosan ditengah Kota.
Suminto nama pemberian Orang dan Mertua ini berasal dari Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah mencoba peruntunganya di Kota Semarang. Benar saja berkat kepandaiannya pria yang hanya tamat SMP ini langsung diterima untuk bergabung pada bengkel JINAWI Milik bapak Handoko. Lebih 5 tahun bergabung dengan bengkel tersebut Sebelum akhirnya memutuskan untuk bergadang “gilo-gilo” Keputusan berhenti dari pekerjaanya sebagai mekanik semata dilatari karena bengkel tersebut sering tutup pada hari minggu sehingga dirinya merasa bingung kalua hari minggu tidak bekerja. Berawal dari rekan perantaunya berdagang gilo-gilo setiap hari minggu dimana dirinya tidak bekerja dapat membantu rekannya keliling kota Semarang. Ternyata gilo-gilo inilah yang membawa Minto berpindah hati untuk tidak lagi bekerja pada bengkel yang berjasa menyelamatkan hidupnya pertama kali merantau. Gilo-gilo bukan berarti gila, gilo-gilo merupakan ungkapan bahasa Jawa yang merupakan padanan kata iki lo (ini loh-red). Karena banyak ragam makanan yang digerobak berukuran 1,5 x 1 m ini mulai dari buah-buahan, gorengan hingga makanan tradisional Jawa Tengah, lafas pembeli maupun penjual yang cepat menyebutkan iki loh-iki loh, sehingga terdengar gilo-gilo, namun memang ada juga Bahasa Jawa yang menyebutkan iki lo dengan gilo dan mejadi ciri khasnya dalah lampu pelita, jika lampu menyala artinya dagangan mulai digelar namupun jika lampunya mati itu pertanda usai sudah perhelatan dangangan,jelas Minto kepada Kopi, Kamis (17/9). Pria kelahiran Klaten 20 Maret 1974 ini setiap hari mendorong gerobak daganganya dari rumah sewaan bersama rekan-rekan perantuanya sekitar 30 menit sampai ke lokasi mangkalnya yang sudah ditempatinya selama 25 tahun. Banyak certia, banyak kisah selama dagang gilo-gilo mulai dari mereka yang bertemu jodohnya hingga ada yang menjadi doktor pun
pernah mangkal di tempat daganganya. Minto Wardoyo begitu nama lengkap pria yang senang bercanda dengan pembelinya ini mengaku, itulah modal dasarnya dagang, mahasiswa itu sudah stress dengant tugas yang sulit dan banyak dari dosenya, “jadi saya mencoba menghibur mereka supaya tidak stress”, imbuh Minto. Dari pantuan KOPI tidak hanya pelajar dan mahasiswa yang menjadi pelanggannya yang sudah silih berganti tahun seiiring bergMinto sedang Merapikan Dagangannyaantinya tahun kalender akademik, terlihat mereka yang sudah berkeluargapun turut mangkal. Gorengan serta makanan tradisional yang menjadi pelengkap daganganya ini merupakan titipan tetangga sekitar tempatnya menyewa rumah, terkadang gorengan tersebut pun menjadi penentu untuk Minto berdagang tidakanya, sementara itu buah-buah seperti Bengkoang, Semangka, Nanas, Pepaya serta Melon dibelinya setiap selesai shalat subuhnya di pasar Johar Semarang. Minto yang mulai berada ditempat mangkalnya setelah shalat Magrib hingga pukul 23.00 WIB ini, Saat ditanya KOPI mengenai keuntungan, dengan harga jual Rp.1.000 per potongan buahnya serta gorengan 3 buah Rp.2.000, Minto menjelaskan bahwa sulit untuk menceritakan berapa keuntungan yang didaapt dari sisa biaya yang dikeluarkan setiap harinya, selain itu setiap malamnya tidak sama karena jumlah pembelipun juga tidak sama setiap malamnya, namun Minto mengilustrasikan keuntungannya jika dirata-rata setiap hari setelah dikurangi modal dagangan, makan, minum dan rokok, “Alhamdulillah dapat mengantongi Rp.150.000 hingga Rp.300.000 untuk menafkahi anak istri,” aku Mas Minto sapaan akrabnya. Sistem jual beli gilo-gilo memang perlu kejujuran dari pembeli, pembeli dapat makan terlebih dahulu buah ataupun gorengan setelah itu baru melakukan pembayaran, memang riskan dengan jumlah yang dimakan berbeda karena keasyikan ngobrol, hal ini berbeda dengan mereka yang membeli langsung pulang karena itu bisa pasti jumlah yang dibeli, namun mereka yang makan ditempat sambil bersilaturahmi dengan pembeli lainya, namun Minto merasa tidak takut kalau ada pembelinya yang tidak jujur, mungkin saja mereka lupa, “Kalau lupa mau diapakan karena agama sayapun mengajarkan untuk memaafkan orang yang lupa, jadi ikhlas saja biarlah tuhan nanti yang membayarnya,” tukas Minto mengakhiri perbincangan dengan KOPI menjelang larut malam.(sah) Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/inspirasi/serba-serbi/17364-tinggalkan-mekanik-pilih-qgilo-giloq-untuk-mencari-nafkah.html