Bagi para wisatawan yang pernah menikmati indahnya negeri Laksar Pelangi, pasti mengetahui batu berwarna hitam yang berada di pusat Kota Tanjungpandan dan Belitung.
Kunjungan kali ini berkisah tentang negeri yang banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional seperti Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, Gubernur DKI Basuki Cahaya Purnama serta banyak lagi tokoh lainnya.
Berada di Kota Tanjungpandan, Belitung, Sabtu (3/10/2015), tergerak rasa penasaran untuk melihat secara langsung keberadaan tugu yang membelah lima penjuru jalan. Bangunan tugu yang dikenal masyarakat lokal sebagai Tugu Satam ini ditengarai karena batu yang berada di atas tugu tersebut adalah satam atau batu satam.
Kebanyakan wisatawan berkunjung pada pagi dan malam hari, dan mereka pada umumnya berfoto sebagai penanda bukti keberadaannya di Kota Tanjungpandan, Belitung, pulaunya negeri Laskar Pelangi.
Terkisah, batu satam ini merupakan batu yang berasal dari meteor yang tenggelam ke dasar bumi dengan kedalaman puluhan bahkan ratusan meter. Konon batu satam merupakan saudara kembarnya timah. Bagi penambang timah rakyat, jika mereka sudah mendapatkan timah terlebih dahulu, itu pertanda baik bahwa butiran pasir timah akan segera didapat. Begitu pula sebaliknya jika butiran pasir timah sudah ditemui, itu bermakna bahwa penambang akan mendapatkan batu satam.
Banyak versi yang berkembang di masyarakat lokal mengenai kisah batu satam ini, ada pula yang menyebutnya sebagai batu empedu pasir, batu billitone, dan ada pula yang menyebutnya dengan nama batu itam, namun yang pasti batu ini adalah batu yang sangat unik dan sangat langka karena seiring berkurangnya jumlah penambang timah rakyat.
Informasi yang dihimpun, jika kita memiliki batu ini, hati kita akan merasa tenteram, entah apa gerangan yang melatarbelakanginya. Kemungkinan dikarenakan keindahan tekstur batu yang sudah terbentuk dari alam, dan konon katanya pula, batu satam berguna sebagai penangkal orang yang ingin berbuat jahat. Wallahu A'llam Bishawab.
Sumber Tulisan Asli:
http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=15&jd=Tugu+Satam%2C+Ikon+Pulau+Negeri+Laskar+Pelangi&dn=20151003114551
ANDRIYANSAH
Diberkahi oleh Tuhan dengan kemampuan untuk memahami, Perhatian , simpatik, toleran jika dalam posisi yang bisa membantu orang lain maka pasti akan dilakukan. Sangat peka dan memandang lingkungan sekitarnya dengan rasa kasih. Berwawasan luas, mempunyai sikap yang sangat humanis, Sangat dipercaya dan Mempunyai pribadi terhormat. Aktif dalam segala hal membawanya pada posisi kehidupan yang tinggi, . (Dikutip dari beberapa sumber, 2015).
Jumat, 23 Oktober 2015
Selasa, 20 Oktober 2015
Pengembangan Kemampuan Mahasiswa dengan “Scenario Building Model”
Perubahan kurikulum diharapkan sudah melaksanakan pembimbingan tesis dimulai pada semester kedua dengan dikenalkannya mata kuliah jangkar (anchor subject) pada setiap konsentrasi keahlian manajemen yang secara langsung pendukung penyelesaikan tesis dan publikasi ilmiah, ini terungkap pada kegiatan Workshop Evaluasi Kurikulum, Selasa (20/10/2015) di Kampus Program Magister Manajemen, Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta), Serang Propinsi Banten.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) ayat (3) huruf b sangat mewajibkan Setiap program studi menyusun kurikulum, melaksanakan, dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum mengacu pada KKNI bidang pendidikan tinggi sesuai dengan kebijakan, regulasi, dan panduan tentang penyusunan kurikulum program studi
Press release lokakarya perubahan kurikulum ini diterima KOPI, Selasa (20/10/2015). Dibuka oleh Direktur Pascasarjana Untirta Dr. Chussaery Rusdi Syarif dihadiri juga oleh Wakil Direktur Pasca Dr Aceng Hasani dan Dekan Fakultas Ekonomi Untirta Dr. Wawan Prahiawan, Prof Dr.Palma, Kaprodi Magister Hukum Untirta serta Dr. Djasuro Surya Kaprodi magister manajemen, Dr. Imam Abu Hanifah Selaku Kaprodi Magister Akuntansi dan beberapa orang dosen Magister Manajemen
Penerapan sistem belajar manajemen “Scenario Building Model” yang dikembangkan bersama Prof. Augusty Ferdinand selama 18 tahun menahkodai Program Magister Manejemen Universitas Diponegoro. Merupakan pendekatan professional dengan dukungan konten teoretikal yang kuat akan memberi bekal fikir yang kuat bagi semua peserta belajar.
Scenario building proses perkuliahan menjadi lebih hidup dengan peran dosen dalam 150 menit perkuliahan. 40 menit memberikan konsep kemudian diikuti dengan proses penyusunan skenario strategi bersama mahasiswa untuk kemudian didiskusikan secara pleno sehingga semua peserta belajar saling memperkaya kemampuan scenario buildingnya. Papar AGF.
Sumber Tulisan Asli:
http://www.pewarta-indonesia.com/inspirasi/opini/17678-pengembangan-kemampuan-mahasiswa-dengan-scenario-building-model.html
Menelusuri Komunitas Musik Genre Jazz di Kota Lunpia
“ini namenye musik Jazz Boy, Musik Orang-orang Pintar” (ini namanya musik Jazz, Musik orang-orang pintar) begitulah penggalan dialog Film Laskar Pelangi, berlatar belakang Budaya Melayu Masyarakat Belitong yang booming beberapa tahun lalu
Penggelan dialog tersebut menuntun Penelusuran KOPI terhadap keberadaan music Jazz di kota Lunpia, Semarang. Senin (19/10/2015) penelusuran tersebut terjawab sudah mengenai keberadaan Genre Musik Jazz.
Ngisoringin, begitu komunitas ini menyebut dirinya. Cikal bakal terbentukanya komunitas ini memang bermula dari Ngisoringin dalam bahasa resmi nasional bermakna dibawah pohon beringin. Benar saja nama tersebut terinpirasi pertemuan mereka dibawah pohon Beringin salah satu cafe di jalan Karanganyar Gunung, Tanang Putih-Semarang.
Komunitas Genre Musik Jazz Ngisoringin ini mulai diminati kalangan muda ini kota Semarang, sudah ada beberapa generasi yang sampai sekarang masih tetap eksis terhadap perkembangan irama Jazz di Kota Semarang ini. Namun setidaknya komunitas ini telah tampil dibeberapa even bergengsi dikelasnya sebut saja, Ngayojazz, Java Jazz dan Jazz Gunung.
Komunitas yang mulai terbentuk 13 Juli 2009 ini, berhadap mendapat tempat khusus di pecinta musik kota Semarang khususnya anak muda, Ungkap Katarina vocalis pada komunitas tersebut.
Katarina Aprila Hadriyani nama lengkap vokalis ngisoringin, kelahiran 28 April 1991 di Pekalongan ini mengaku menyukai Genre Jazz karena bebas untuk berimprovisasi namun saling menghargai satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan artistik Jazz nya. Tutur Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Diponegoro ini.
Bagi pencinta alunan irama jazz, “musikya orang pintar” kata Mahar dalam Film Laskar Pelangi dapat menyaksikan perform ngisoringin secara gratis dan dapat juga berkolaborasi pada Minggu Pertama dan Ketiga setiap Senin Malam Pukul 19.00-22.00 Wib di Pelataran Telkomsel Jalan Pahlawan, Semarang, Selain itu pada even bulanan “Jazz In The Mall” di Atrium Mall Ciputra, Semarang, ataupun even Lunpia Jazz.
Namun bagi yang masih malu dan ragu ingin bergabung dengan komunitas Ngisoringin dapat mengunjungi media social mereka
www.jazzngisoringin.com
https://www.facebook.com/JAZZNGiSORiNGiN
Twitter: @JAZZNGiSORiNGiN
Instragram:jazzngisoringin
“Kami terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung, untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi media sosial kami” ajak Katarina untuk para pencinta genre jazz yang mengaku sering selain paa senior di Semarang, juga medapat pembinaan dari musisi Jazz ternama yaitu Indro Harjodikoro dan Sukma . Semoga sukses untuk even-evennya yang akan datang.
Sumber Tulisan Asli:
http://www.pewarta-indonesia.com/inspirasi/resensi/17674-menelusuri-komunitas-musik-genre-jazz-di-kota-lunpia.html
Para Ilmuan FEB Untirta Bidik Jurnal Ilmiah Yang Bereputasi
Akhirnya Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir, menepati janjinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia dengan menutup sejumlah perguruan tinggi yang tidak sesuai standar penyeleggaraan perguruan tinggi, lebih lanjut itu Menristek Dikti meminta dosen maupun ilmuan di perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas.
Kepada ilmuan Menristek berpesan untuk lebih meningkatkan rekognisi, namun bukan berarti lalu potong kompas melakukan plagiasi, jelas Menteri Nasir beberapa waktu lalu di Jakarta.
Pesan Menristek tersebut disambut antusias oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), dengan mengadakan pelatihan penulisan karya ilmiah, Senin (19/10/2015). Dr. Djasuro Suryo dalam sambutannya Saya merasa gembira kegiatan pelatihan ini bisa terselenggara, karena kegiatan ini merupakan atmosfir untuk mulai meningkatkan kualitas akademik. Disebut sebagai “FEB Untirta Scopus Project” bertujuan untuk meningkatkan nuansa akademik dilingkungan Magister Manajemen” Jelas Ketua Program Studi Magister Manajemen Untirta.
Sejalan dengan itu, Dr. Wawan Ichwanudin, “ilmuwan manajemen dan Akuntansi Untirta kedepan terus meningkatkan kualitas” Sebut sekretaris Prodi MM Untirta.
Augusty Ferdinand, Guru Besar dari Universitas Diponegoro yang diketauhi beberapa tahun terakhir antusias memberikan bimbingan, dorongan kepada ilmuan untuk menembus jurnal ilmiah yang bereputasi tingkat Internasional, diminta untuk bertindak selaku project promotor untuk kegiatan selama satu hari penuh.
Press Release yang diterima KOPI, Senin(19/10/2015) menyebutkan , Setidaknya ada sekitar 100 orang peserta yang mengikuti kegiatan membahas tehnik telaah pustaka, tehnik klasifikasi konsep yang diahrapkan akan mampu memperkaya derajad keilmuan seorang peneliti dan Teknik bebas dari plagiasi ala AGF selain itu peserta juga mendapatkan ketrampilan pengembangan pisau analisis monodisiplin dan pisau analisis multi disiplin atau holistik untuk membuat karya penelitian yang bermutu.
“Kegiatan ini harus ditindaklanjuti, agar dapat berhasil meningkatkan jumlah dan kualitas publikasi ilmiah dosen” Tutur Dr. Fauzi Sanusi Dekan FEB Untirta terpilih. Berharap dosen yang telah bersertifikasi Doktor, terlebih telah menghasilkan karya terindeks scopus seperti Dr. TB. Ismail dan Dr. Meutia dapat menginspirasi sekaligus merealisasikan peningkatan publikasi jurnal, jelasnya lebih lanjut.
Menembus Jurnal Internasional bereputasi baik, Sesuatu bukanlah hal yang sulit, selama mempunyai perencanaan dan dijalankan dengan baik, Pesan AGF kepada peserta pelatihan. Semoga!.
Sumber Tulisan Asli:
http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/17673-para-ilmuan-feb-untirta-bidik-jurnal-ilmiah-yang-bereputasi.html
Minggu, 18 Oktober 2015
Hindari "Cheating by numbers phenomenon" Deteksi dengan "self Critics" Untuk Kualitas Penelitian
Tanpa disadari oleh peneliti, kesalahan penggunaan pisau analisis dalam ilmu manajemen terkadang hanya mengandalkan disiplin ilmu lain yang sebetulnya hanya merupakan ilmu sekunder dari kajian yang diingin diungkap. Sehingga kedalaman dan kesahihan analisis menjadi wajar untuk diragukan karena kompetensi yang terbatas untuk menyelesaikan masalah-masalah penelitian dalam Manajemen.
Hal tersebut terungkap dalam diskusi mengenai pisau analisis dalam studi dan penelitian ilmu manajemen bersama penulis Buku Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen, Prof. Augusty Tae Ferdinand DBA Sabtu (17/10/2015) yang dihadiri oleh citivas akademika, kandidat Magister dan Kandidat Doktor dari Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah.
Lebih lanjut menjelaskan bahwa Kesalahan dalam validitas dari instrument penelitian akan menjebak seorang peneliti masuk dalam jurang kenodaan yang disebut sebagai “Cheating by numbers phenomenon” yang dikhawatirkan akan memberikan bias analisis. “Sulit mengatakan kalau itu bukan kepalsuan yang mungkin tanpa disengaja, dengan begitu peneliti berkontribusi membohongi pembaca lewat analisis yang tidak benar dari sisi validitas instrumen penelitiannya”. Ungkap AGF panggilan akrab Prof. Augusty Tae Ferdinand, DBA. Sebagaimana press release yang diterima KOPI, Minggu (18/10/2015).
Banyaknya artikel ilmiah gagal publikasi pada berbagai jurnal unggulan bidang studi manajemen dan bisnis menjadi catatan penting, kegiatan yang dimoderatori oleh Harnida Adda PhD dengan difasilitasi oleh Dr. Ponirin dan Dr. Wahyuningsih. Menyadari keterbatasan yang merujung pada kesalahan dalam penulisan harus dideteksi sejak awal, Kritikan terhadap hasil karya tulis, selayakanya dikritis diri kita sendiri belum dipublis “kita harus self critics pada diri kita untuk menghasilkan karya yang baik” terang Prof Dr. Harnida Adda dalam pemaparannya.
Ketua Prodi Manejemen Dr. Ayu Wahyuningsih yang berperan aktif dalam kegiatan tersebut mengajak semua civitas sebagai titik awal untuk pengembangan mutu penelitian kita di masa datang” mari jadikan ini sebagai inspirasi awal untuk meneliti lebih baik” Ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah. Dr. Maskuri Sutomo yang berencana akan melanjutkan kegiatan serupa dimasa mendatang. Senada dengan itu, Dr. Ponirin melanjutkan bahwa Untad perlu upaya konkrit untuk melestarikan tradisi ilmiah ini dengan menginisasi konferensi manajemen secara rutin sehingga kualitas penelitian manajemen dengan jumlah doktor yang sangat banyak di tanah air akan semakin berkembang khususnya pada bidang Marketing dan Manajemen di Sulawesi Tengah.
Sumber Tulisan Asli:
http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/17658-hindari-qcheating-by-numbers-phenomenonq-deteksi-dengan-qself-criticsq-untuk-kualitas-penelitian.html
Program Studi Strata-1, Harapan Dan Impian Yang Tak Akan Pudar
Akademi Manajemen Belitung akan terus berjuang untuk meningkatkan status menjadi sekolah tinggi dengan kata lain berstatus strata-1. Hal ini terungkap pada sidang senat AMB , Sabtu (17/10/2015) di Tanjungpandan. Prestasi yang luar biasa ditorehkan kampus yang bernaung
dibawah Yayasan Pendidikan Belitung Berehun, bagaimana tidak? Kampus yang berada dipulau tanda ada daratan yang menghubunginya dengan pula lain pada Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, beroperasi berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan RI Nomor 170/D/0/2000 tanggal 23 Agustus 2000 untuk cita-cita mencerdaskan putra-putri Kelahiran dan Perantauan yang ada di Belitung hingga pendidikan tinggi.
Sidang senat yang diawali Orasi ilmiah oleh Dr. Andrian, S.Kom, M.Pd dari Kampus STAIN Syaikh Abdurrahma Siddik Bangka Belitung, Sabtu, (17/10/2015) di Tanjungpandan. Kampus yang berkeinginan untuk menaikan level program studi menjadi S-1, kembali mewisuda mahasiswa yang telah dinyatakan lulus melalui keputusan Direktur Akademi Manajemen Belitung. Tercatat, sebanyak 126 Orang wisudawan/ti dari dua program Studi yaitu Manajemen Administrasi sebanyak 90 orang dan 36 Orang dari program studi Manajemen Informatika.
Tidak perlu diragukan, kampus tidak diukur dari luas bangunan dan jumlah mahasiswanya, Kampus yang pertama kali beroperasi di Belitung ini, sudah mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional- Perguruan Tinggi ( BAN PT) ini, tengah mempersipakan diri menuju jenjang yang lebih tinggi. Langkah yang sudah ditempu dalam Tata kelola kampus yang berlokasi di Jl. Pelataran AKA, Tanjung Pandan adalah penambahan Sumber Daya Manusia khususnya Staf Pengajar, Sistem Administrasi yang komputerisasi serta peningkatan sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran.
Menyadari banyaknya permintaan dan desakan dari masyarakat agar Kampus AMB meningkatkan statusnya menjadi Sekolah Tinggi atau menjadi Strata-1, Direktur AMB Drs. H. Huzadi Husin, MSi menyebutkan. Bahwa pihaknya saat ini sudah melakukan berbagai persiapan menuju kesana. “sudah kami siapkan agar AMB menjadi S-1” tukas Huzadi.
“Beharap kerjasama masyarakat dan pemerintah Kabupaten Belitung maupun propinisi untuk mengembangkan kampus” Tutur Direktur AMB. Karena keberataan kampus pada satu daerah jelas untuk mendukung sumber daya manusia pada daerah dimana kampus itu berada, tutup huzadi mengakhiri sambutan pada wisuda ke IX tahun 2015. semoga bisa meningkatkan statusnya.
Sumber Tulisan Asli:
http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/17657-program-studi-strata-1-harapan-dan-impian-yang-tak-akan-pudar.html
Dua Hari "Festival Makanan" di Balai Kota Semarang
Selama dua hari kegiatan Festival Makanan "Battle Of Semarang" terselenggara mulai 17-18 Oktorber 2015.
Walaupun belum mengcover makanan tradisional yang menjadi ikon Semarang, namun paling tidaknya ada
54 Stand yang ikut memeriahkan kegiatan yang DiSOSPORA Pemerintah Kota Semarang. (sah)
Sumber Tulisan Asli:
http://www.pewarta-indonesia.com/inspirasi/serba-serbi/17656-dua-hari-qfestival-makananq-di-balai-kota-semarang.html
Sabtu, 17 Oktober 2015
Tahun Kelima "Healty Fest" Tahun Ajang Unjuk Seni
Selain fokus pada kesehatan masyarakat ternyata mahasiswa juga
punya minat dan bakat dalam bidang lain. Unit Pelaksanaan Kegiatan (UPK) Mahasiswa Studio 8 yang merupakan kelompok kreatifitas Mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (FKM-UNDIP) sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi bakat dan seni.
Studio 8 yang fokus pada kegiatan seni kembali mengadakan “Healthy Fest” yang melibatkan semua devisi yang bernaung pada UPK tersebut yaitu Devisi Humas, Devisi Tari, Devisi Teater dan Devisi Band.
Ajang yang sengajakan diadakan untuk unjuk bakat ini dilaksanakan Sabtu(17/10/2015) mengambil tempat di kampus Undip Jalan Imam Barjo berlansung hanya satu hari sedari pukul 16.00 hingga 23.00 Wib. Koordinator Humas pada kegiatan Nurlita Putri Apriliani menyebutkan tema kegiatan yang diangkat pada tahun 2015 ini adalah Cartnaval. “ ini merupakan penggabungan seni dan carnival, lantas kita (panitia-red) gabungkan menjadi Cartnaval” tutur Nurlita.
Tidak hanya ajang seni FKM UNDIP juga mengadakan kegiatan Jurnalistik dan Research Club. Nurlita yang dipercaya sebagai juru bicara kepada awak media pada kegiatan Healthy Fest 2015, “menerangkan ajang kegiatan pentas seni ini merupakan tahun ke lima sejak studio 8 berdiri”. terang mahasiswa Semester 5 kelahiran Semarang tahun 1995 ini.
Sumber Tulisan Asli:
http://www.pewarta-indonesia.com/inspirasi/serba-serbi/17649-tahun-kelima-qhealty-festq-tahun-ajang-unjuk-seni.html
Jumat, 16 Oktober 2015
Harjum: Bukan Mustahil Lulus Program Doktor Dalam Waktu Relatif Cepat
Semenjak resmi dibuka pada tahun 2002 hingga Oktober 2015 Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro telah melahirkan Doktor sebanyak 212 orang Doktor. Tercatat mahasiswa pada konsentrasi ilmu manajemen dalam waktu 2 tahun 1 bulan 12 hari, meraih IPK 3,88 lulus dengan predikat cumlaude ditambah lagi dengan beberapa artikel yang terbit pada Jurnal bereputasi yaitu atas nama Dr. Robiyanto, MM. Hal tersebut pastinya membanggakan mahasiswa, institusi pendidikan terlebih kepada promotor dan dosen pembimbing yang bersangkutan.
Kabar lulusan tercepat tersebut menarik KOPI untuk menelisik program perkuliahan pada Kampus Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro (PSDIE-UNDIP) yang beralamat di Jalan Erlangga Tengah nomor 17 Semarang. Ditemui oleh Koordinator Konsentrasi Ilmu Manajemen, di ruang kerjanya Jumat (15/10/2015). Dr. Harjum Muharam, SE, ME Selaku Koordiantor Konsentrasi Ilmu Manajemen, menuturkan bahwa ketika mahasiswa yang dinyatakan lulus tes masuk PSDIE tahun 2012 yang lalu, mereka dapat lulus dalam waktu yang relative cepat dari kampus lain, hal itu didukung oleh matakuliah yang terintegrasi dan berorientasi lulusan berkualitas sedari awal semester 1 yang ditempuh secara konsisten.
Diawali dengan penyebaran form pemilihan dosen pembimbing, hal tersebut diterapkan agar mahasiswa dapat memilih dosen pembimbing penulisan disertasi sesuai kompetensi dosen yang bersangkutan, praktisnya para mahasiswa sudah dapat membuat karya pikir dan tulisnya sedari ditetapkanya dosen pembimbing berdasarkan permintaan mahasiswa.
Faktor yang mendukung mahasiswa dapat lulus dalam waktu yang cepat adalah desain matakuliah yang ada pada PSDIE Undip semuanya terintegrasi artinya mata kuliah pada semester 1 hingga semester 3 sudah diarahkan pada pembuatan karya tulis baik itu artikel ilmiah maupun penulisan Disertasi.
Selain itu, lepas dari perkuliahan tatap muka mahasiswa dapat memanfaatkan kubikal yang memang merupakan fasilitas bagi mahasiswa program Doktoral dengan segala sarana dan prasananya untuk mahasiswa transfer pengetahuan dan pengalaman. Dosen pada bidang manajemen keuangan ini menyebutkan “kubikal sarana multifungsi bagi mahasiswa, selain untuk berdiskusi, mencari sumber referensi, bahkan ada juga mahasiswa yang menginap disana” tukasnya sembari tersenyum.
Secara Informal, Lintas pembimbing atau promotor dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk mereka (mahasiswa-red) melakukan bimbingan penulisan karena pada PSDIE mahasiswa adalah kolega yang berkolaborasi dalam menghasilkan karya ilmiah. faktor lain datangnya dari mahasiswa, apabila aktif dan proaktif dalam forum ilmiah serta menghadirkan dosen pada weekly seminar yang mereka (mahasiswa-red) adakan sangat membantu untuk cepat lulus. “Sehingga bukan mustahil mahasiswa pada PSDIE UNDIP dapat lulus dalam waktu yang cepat” jelas Harjum penuh keyakinan.
Sumber Tulisan Asli:
http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/17631-harjum-bukan-mustahil-lulus-program-doktor-dalam-waktu-relatif-cepat.html
Senin, 12 Oktober 2015
Mengenal 3 Jenis Makanan Favorite di Belitung
Setelah Laskar Pelangi Booming, efek pengikut positifnya adalah Belitung semakin banyak dikunjungi wisatawan. banyak argumen yang mendorong wisatawan untuk datang ke Belitung. namun tahukah anda bahwa ada makanan Faovirite Orang Belitung.cerita punya cerita orang Belitung hanya mengenal 3 Gorengan dan 3 Jenis Mie. Apa saja itu?
Mari Kita telusuri:
Kelompok Makanan:
1.Kwitiau Goreng, masyarakat setempat mengenalnya dengan naama pampi goreng. ntah apa yang melatarbelakngi namun nama tersebut namun makan yang satu ini merupakan makanan Favorite Masyarakat Belitung yang Umumnya dijual oleh perantauan dari Jawa mulai pukul 17.00 hingga Dini hari
2. Mie Goreng, makanan satu ini juga cukup popular di Masyarakat Belitung dan Umumnya untuk mendapatkan mie goreng ini tersedia malam hari merupakan alternatif pilih yang dijual dalam satu gerobak
3. Nasi Gorengan. sama halnya dengan Kwitiau dan Mie..nasi Goreng menduduki tempat ketiga untuk makanan Favorite masyarkarat Belitung.
Kelompok kudapan
1. Pisang Goreng.
2. Tempe Goreng
3. Tahu Goreng
Kelompok Mie
1. Mie Rebus orang luar belitung atau para wisatawan lebih familiar dengan nama Mie Belitung
2. Mie Ayam, ntah apa yang mendasari namun makanan ini sering dijadikan sarapan
3. Mie Goreng, biasanyanya ada di malam hari
Minggu, 11 Oktober 2015
Pengabdian Kepada Masyarakat, Dukung Guru Kembangkan Kompetensi
Perguruan tinggi tidak boleh tutup mata terhadap perkembangan kompetensi pendidikan dasar dan menengah, hal tersebut diungkapkan Direktur Akademi Manajemen Belitung (AMB) Sabtu, 10 Oktober 2015 di Kampus AMB Tanjungpandan.
Dosen dan Mahasiswa tidak hanya mesti jadi kaum intelek dikampus saja namun harus sentisitf dengan keadaan lingkungan sekitar sebagaimana harapan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Dalam rangka meningkatkan kemampuan kopetensi guru-guru dibidang teknologi di Tanjungpandan AMB berada baris paling depan” sebut Drs. H. Huzadi Husin, MSi dalam sambutan pembukaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (abdimas) di Kampus AMB.
Sejalan dengan Direktur AMB, Ketua Panita Pelaksanaan Kegiatan Farid Wajdi, SAg MSi saat dihubungi KOPI (11/10/2015) mengatakan kegiatan pengadian kepada masyarakat ini selain melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan Kompetensi Guru dalam pemanfaatan Teknologi. “diharapakan setelah pelatihan ini Guru-guru dapat memberikan proses pembelajaran yang inovatif, menarik dan interaktif berbasis teknologi” Jelas Farid.Suasana Pelatiahan Pemanfaatan Teknologi pada Kegiatan Abdimas AMB Tanjungpandan
Pantauan KOPI, tidak hanya guru-guru yang mengikuti pelatihan pengembangan kompetensi ini namun hampir semua perangkat sekolah yang berjumlah 25 orang turut terlibat, telihat juga kepada sekolah MTsN Tanjugpandan Drs. Iswandi aktif mengikuti pelatihan.
Lebih Lanjut Farid menjelaskan bahwa untuk tahap awal, Kegiatan abdimas kita (AMB-red) ini adalah pada Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Tanjungpandan yang dimulai pada tanggal 10 Oktober hingga 24 Nopember 2015 mendatang. Semua kegiatan akan dipusatkan di Lab AMB yang akan dilatih dosen-dosen AMB yang berkompeten dibidangnya antar lain Haryanto S.Kom M.Msi dan Gerry Wiryo Saputra, S.Kom serta Mahasiswa jurusan Manajemen Informatika. Diakhir pembicaraan Farid menyebutkan bahwa “kami membuka pintu kepada sekolah – seolah yang ingin melaksanakan pelatihan peengembang kompetensi dibidang teknologi maupun penulisan karya ilmiah di AMB” imbuh farid menututp pembicaraan.
Sumber Tulisan Asli:
http://www.pewarta-indonesia.com/warta-utama/warta-utama/17590-pengabdian-kepada-masyarakat-dukung-guru-kembangkan-kompetensi.html
Jumat, 09 Oktober 2015
Yapis Papua,Siapkan Peneliti dan Ilmuan Handal dari Timur Indonesia
Indikasi kualitas pendidikan Indonesia tercermin dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 terkuak bahwa Dosen mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional khsusunya dalam bidang pendidikan tinggi.
Pembukaan Pelatihan Metodologi di Kampus Uniyap Papua
Dosen dengan jelas dan terbuka disebutkan sebagai seorang profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada khalayak masyarakat. sehingga dosen harus mempunyai kompetensi untuk dalam tugasnya.
Untuk menjalakan amanat UU tersebut, Universitas Yapis Papua (Uniyap) mengadakan pelatihan metodologi penelitian dengan materi teknik analisa SEM AMOS dan teknik sitasi. Bukan hanya dosen saja yang turut serta dalam kegiatan ini, namun para mahasiswa pun terlibat aktif untuk meningkatkan kualifikasi dalam kompetensi penelitian.
Tak Tanggung-tanggung kampus yang berada paling Timur Indonesia ini mendatangkan Prof. Augusty Tae Ferdinand, DBA yang merupakan penulis pertama Structural Equation Modeling (SEM) dan Dr. Maklon Felipus Killa Penulis artikel Jurnal bereputasi dalam dan luar negeri.
Ketua Panitia Penyelenggara Dr. Syamsier Husen, saat dihubungi KOPI via telepone selularnya, Jumat (9/10/2015) mengatakan bahwa “pelatihan ini untuk mendongkrak berkembangnya peneliti dan ilmuan di Bumi Cendrawasih serta menjadi lebih baik dalam hal metodologi penelitian begitu juga teknik mensistasinya” jelas Boy panggilan familiar Dr. Syamsier Husen.
Prof. Augusty Tae Ferdinand, DBA yang tercatat sebagai Guru Besar difakultas Ekonomika dan Bisnis Univesitas Diponegoro, yang akan memberikan pelatihan mulai tanggal 9 hingga 10 Oktober 2015, berujar "Senang bisa berbagi pengalaman dengan saudara dan teman di Papua” Ungkap AGF nama tenar Prof. Augusty Tae Ferdinand, DBA dalam akun facebooknya. Selamat Berlatih.
Sumber Tulisan Asli:
http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/17573-yapis-papuasiapkan-peneliti-dan-ilmuan-handal-dari-indoensia-timur.html
Kamis, 08 Oktober 2015
Rokhim Turut Berbahagia Tatkala Para Penumpangnya Merasa Bahagia
Setelah penumpang menunggu sekitar 8 jam, akhirnya kejelasan kabar berangkatpun diterima penumpang. Seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa bencana kabut asap yang menyinggahi Bandara H.A.S Hannajoedin membuat kalang kabut petugas maskapai. Bagaimana tidak hampir setiap penumpang menanyakan kabar kepastian keberangkatan dengan berbagai alasan seperti ingin melanjutkan penerbangan, besok harus kerja, besok harus rapat, besok ada peliputan serta ada penumpang yang harus dirujuk kerumah sakit yang ada di Ibu Kota Negara.
KOPI, Senin (5/10/2015) sempat mengabadikan aktifitas penumpang dan petugas pasasi di Bandara H.A.S Hannajoedin di Tanjungpandan, Belitung. Sore itu pukul 15.30 penumpang beberapa maskapai yang rute penerbangan Tanjungpandan menuju Jakarta dan Tanjungpandan menuju Pangkalpinang sudah memadati bandara, ada maskapai yang langsung membatalkan penerbangan ada pula yang belum ada kepastian, dalam artian masih menunggu perubahan jarak pandang standar untuk pesawat landing. Maskapai yang langsung membatalkan penerbangan karena force majeur (bencana alam) tidak begitu terlihat menunjukan amarah, namun signifikan yang terjadi pada maskapai yang belum memberikan kepastian, konsumen terlihat enggan meninggalkan meja petugas pasasi.
Sejak tahun 2009 ditugaskan di Tanjungpandan, Nurul Rokhim (29 tahun) salah satu staff pasasi maskapai penerbangan terlihat sibuk dan sabar melayani konsumen yang sudah terlanjut tersulut emosi menanti kepastian keberangkatan. Berkali-kali mendapat caci maki penumpang namun Rokhim panggilan akrabnya masih terlihat senyum menghadapi penumpang yang tidak bisa menerima alasan pihak maskapain.
Pria kelahiran 12 Maret 1986 di Jombang-Jawa Timur ini, mempunyai triks sendiri menghadapai konsumen. “ Ngak Boleh Menyela Komplain Penumpang, saya dengerin dulu yang disampaikan, kalau saya sudah yakin mereka sudah tenang baru saya sampaikan beri penjelasan” jelas pria yang ramah dengan penumpang ini.
Ternyata bukan hanya penumpang yang merasa bahaiga jika pesawat bisa on time, namun petugas maskapai pun rupanya turut bahagia. “ Hal yang paling bahagia adalah saat pesawat bisa On Time” Tutur Rokhim, sumringah saat ditanya KOPI mengenai kebahagiannya saat melayani penumpang. Selamat Bertugas Mas Rokhim, Semoga Penumpangnya selalu bahagia.
Sumber Tulisan Asli:
http://www.pewarta-indonesia.com/inspirasi/profil/17567-rokhim-turut-bahagia-jika-penumpang-bahagia.html
BI Corner Kini Hadir di FEB Undip
Pendidikan merupakan kunci bagi negara, untuk menjadi negara maju. sehingga Pendidikan yang lebih baik, berindikasi pada akses mahasiswa terhadap pekerjaan akan lebih tinggi, hal ini terungkap dalam kegiatan ceramah perekonomian terkini yang disampaikan oleh Dr. Iskandar Simorangkir, SE MA dari perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah.
Merupakan rangkaian acara peresmian BI Corner, Selasa (6/10/2015) di Kampus Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB-Undip) Tembalang ini dihadiri jajaran pimpinan BI perwakilan Jawa Tengah, Pimpinan FEB Undip serta mahasiswa dari berbagai program. dengan hadirnya BI Corner di FEB Undip akan menambah dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa, dari pantauan KOPI terlihat beberapa buku referensi perekonomian termasuk buku populer yang baru saja terbit.
Kepedulian BI untuk meningkatkan akses pendidikan di Indonesia didasari untuk meningkatkan kesejateraan. Salah satu Indikator negara yang maju, menunjukan semakin tinggi akses pendidikan diharapkan semakin sejahtera kehidupan bangsa. diketahui ada beberapa program dari BI Untuk mendongkrak pendidikan Indonesia agar semakin maju, antara lain BI Goes To Campus yang sudah berjalan sejak 2 tahun silam, perkuliahan dengan mata kuliah kebank sentralan di 72 Universitas , serta pemberian bea siswa untuk generasi terbaik bangsa.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah ini, Pendidikan menjadi sangat penting agar kesejahteraan pun juga akan meningkat, bagaimana tidak jika pendidikan ini berjalan dengan baik maka pola produksi dan pola konsumsi juga akan tertata dengan baik pula. Contohkan saja pola produksi jika biasanya masyarakat melakukan proses produksi dari bahan baku menghasilkan output 2, maka dengan pendidikan yang tinggi akan mendorong produktivitas meningkat sehingga output yang akan dihasilkan tidak lagi 2, nmaun bisa lebih dari itu dan pastinya berkualitas produk akan menjadi perhatian dari sebelumnya. “Untuk itu BI sekarang hadir di kampus-kampus guna mendukung peningkatan kesejahteraan”, jelas Iskandar. Semoga Indonesia semakin sejahtera.
Sumber Tulisan Asli:
http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/17554-bi-corner-kini-hadir-di-feb-undip.html
Minggu, 04 Oktober 2015
Tugu Batu Satam, Alternatif Wisata Negeri Laskar Pelangi
Sepuluh tahun yang lalu novel fenomenal berjudul Laskar Pelangi terbit untuk pertama kalinya, sejak itu pula banyak mata tertuju ingin mengunjungi Pulau Belitung yang dahulunya adalah bagian dari Sumatera Selatan sebelum memutuskan untuk membentuk propinsi sendiri bersama pulau Bangka menjadi Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tidak hanya masyarakat Indonesia, masyarakat Dunia pun merasa interes untuk menginjakan kakinya di Pulau penghasil Timah Terbesar di Indonesai bahkan dunia dikala itu.
Berkat novel yang terbit di 130 negara dengan 35 bahasa tersebut nama Belitung semakin dikenal masyarakat Dunia sehingga sang Penulispun mendapatkan Doktor Kehormatan atau yang lebih dikenal dengan Doktor Honoris Causa dari sebuah kampus di Inggris yaitu University of Warwick, Coventry.
Diketahui jutaan wisatan domestik dan mancanegara sudah mengunjungi Pulau Belitung, banyak objek wisata yang memanjakan mata dan membuat mata merasa takjub akan indahnya Pulau Belitung. Cerita tentang Objek Wiisata yang ada di Belitung.Berkesempatan untuk melihat objek lain selain pantai Tanjung Tinggi yang memang harus diakui akan keindaannya mungkin inilah panorama surgawi.
Objek Wisata lain itu adalah tugu Batu Satam,sebut saja demikian. Karena hampir sepakat semua penduduk yang dijumpai menyebutnya adalah Tugu Satam atau tugu batu satam yang merupakan replika Batu Satam. Tugu yang terletak ditengah kota ini membagi arah jalan Tanjungpandan menjadi lima penjuru arah jalan. Tugu dengan replika batu satam tersebut terlihat lebih menarik pada malam hari dengan pancaran lampu warna-warni serta nakalnya pancuran air yang mengitari tugu.
Penduduk Belitung memang bersyukur dikarunia sang pencipta batu hitam nan eksotik ini, konon batu ini merupakan batu meteor atau batu langit yang jatuh di bumi Belitung, negerinya Laskar Pelangi. Banyak cerita, banyak kisah yang mengikuti satam ini. Begitu juga dengan namanya ada yang menyebutnya dengan nama batu satam, batu itam, batu empedu tanah, batu meteor serta banyak lagi. Batu ini banyak digunakan untuk melengkapi perhiasan, mata cincin. Dahulu sebelum Belitung seperti sekarang ini, batu satam ini sering digunakan sebagai cindera mata bagi para pejabat atau siapa saja yang datang ke Belitung. Cerita magis dibalik keindahan batu ini pun menjadi kisah lain, namun pendudukan setempat menyebutkan bahwa batu ini dapat menangkal orang yang ingin menguna-guna pemiliknya. Bagaimana kebenaranya, apakah anda meyakininya? Wallahu A'lam Bishawab.
Keterangan waga setempat yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada KOPI menyampaikan Tugu Batu Satam ini, sudah menjadi salah satu objek wisata, banyak orang Jakarta (wisatawan-red) yang berfoto dengan latar belakang itu (Tugu Batu Satam-red), kamipun juga datang kesini untuk melihat wisatawan-wisatawan itu berfoto, ungkap warga tersebut.
Jika anda ingin berwisata ke Belitung, jangan lewatkan untuk berfose di Tugu Batu Satam, hal ini menadakan bahwa akan sudah menginjakan kaki di negeri laskar pelangi dan syukur-syukur anda dapat memilikinya karena batu satam ini semakin langka seiring berkurang tambang rakyat. Tips waktu yang paling tepat adalah pagi, sore atau malam. Untuk siang hari sebaiknya dihindari karena letak tugu tersebut sangat dekat dengan pantai sehingga panasnya akan terasa sangat menyengat.
Sumber Tulisan Asli:
http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pariwisata/17516-tugu-batu-satam-alternatif-wisata-negeri-laskar-pelangi.html
AMB: Latih Mahasiswa Untuk Jadi Pemimpin
Mahasiswa diharapkan sebagai saklar perubahan. Selain sebagai anggota masyarakat mahasiswa pun mempunyai peran penting dalam
kemajuan bangsa. Tak sedikit pemimpin bangsa ini lahir dari aktifannya mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Sebagai mahasiswa yang berada dipulau, mahasiswa yang tergabung dalam BEM Mahasiswa Akademi Manajemen Belitung (AMB) tidak mau kalah peran dengan peguruan tinggo lain khususnya perguruan tinggi yang ada di Pulau Jawa, dalam melahirkan pemimpin bangsa.
Hal tersebut diwujudkan dengan kegiatan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Manajemen (LKMM) untuk yang kedua kalinya. Kegiatan ini berdurasi 25 jam yang dimulai dari Hari Jumat hingga Minggu (2-4 Oktober 2015).
Direktur AMB melalui Pembantu Direktur III Bidang Kemahasiswaan, Farid Wajdi, SAg MSi meyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan organisasi yang baik, membangun keperibadian yang berkebangsaan yang tinggi. “ Harapan kami agar mahasisw yang mengikuti dapat menjadi pemimpin dan berpikir kritis terhadap pembangunan Bangsa dimulai dari membangun daerahnya sendiri terlebih dahulu", Ungkap Farid.
Kegiatan yang tidak hanya menggunakan metode ceramah, keigatan ini medatangkan Pembicara/Mentor berasal Internal maupun eksternal seperti Pers, Orgnisasi Kepemudaan, Organisasi Masyarakat, Instansi Pemerintah serta Dosen dari perguruan tinggi lain. Metode yang dipilih banyak
ragam agar mahasiswa tidak merasa jenuh selain itu juga mengikuti konten materi, seperti sidang pleno di gedung DPR turut di praktikan agar mahasiswa paham bagaimana situasi kondisi persidangan di DPR.
Ditemui KOPI, Minggu (4/10/2015) di Kampus AMB. Farid Menuturkan bahwasannya Kegiatan "LKMM ini adalah kegiatan pembekalan atau kegiatan awal sebelum mahasiswa masuk ke Organisasi yang mereka minati dilingkungan kampus, jadi berbekal keorganisasian inilah untuk mereka menjadi pemimpin kelak”,Jelasnya.
Selain itu Pembantu Direktur III ini menyebutkan ada beberapa organisasi kemahasiswaan yang ada dilingkungan Kampus AMB seperti MPM, BEM, dan UKM (Jurnalistik, Radio Broadcast, Mapala, Keolahragaan serta Keagamaan) Sampai saat ini kegiatan tersebut berjalan sebagaimana organisasi kemahasiswaan hanya saja perlu studi banding dengan kampus lain agar kegiatan organisasi kemahasiswaan ini dapat lebih berjalan. Berkatian dengan LKMM sendiri saat ini baru untuk internal mahasiswa AMB saja namun kedepan, Pihaknya akan mengundang berbagai perguruan tinggi lain termasuk juga OSIS-OSIS SMA di Kabupaten Belitung agar bisa belajar bersama menjadi pemimpin. Semoga terwujud. (sah)
Kamis, 01 Oktober 2015
KPU Kab Brebes: Anggarkan 42 Milyar Untuk Pilkada 2017
Terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) No 1 Tahun 2014 tanggal 2 Oktober 2014, menunjukan ketegasan negara dalam dalam hal Pemerintah ini kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar harus menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak.
Hal lain yang lebih mengukuhkan pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara serentak adalah Undang-Undang (UU) No 8 tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota sebagai perubahan atas UU No 1 tahun 2015. Pada pelaksanaannya nanti akan terbagi menjadi tiga tahap yakni Desember 2015, Februari 2017 dan Juni tahun 2018
Diketahui bahwa pesta kedaultan rakyat pada pilkada 9 Desember 2015 nanti tercatat sebanyak 269 daerah terdiri dari 9 provinsi, 36 kota, dan 224 kabupaten yang akan mengadakan pesta demokrasi tersebut.
Kepada KOPI, Kamis (1/10/2015), Ahmad Hanfan yang merupakan Anggota Komisioner KPU Kabupaten Brebes, menyebutkan bahwa Kabupaten Brebes tidak termasuk pada pilkada gelombang pertama. “Untuk Kabupaten Brebes sendiri akan menyelenggarakan pilkada pada tahun 2017”, Jelas Hanfan panggilan akrab Ahmad Hanfan. Lebih Lanjut disampaikan bahwa, walaupun tahun 2017 nanti pelaksanaannya bukan berarti KPU tanpa aktivitas. Rapat koordinasi dan pleno rutin dilaksanakan, saat ini tengah mempersiapkan anggaran sebesar Rp. 42 Milyar untuk pelaksanaanya nanti walaupun masih dalam status usulan. porsi tersebar dari penggunaan anggaran tersebut adalah pembiyaan lembaga Adhoc serta alat peraga kampanye yang sekarang sudah menjadi tanggung jawab KPU namun hal tersebut tetap menjadi biaya dari negara hanya saja pengelolaannya melalui KPU.
Berkaitan dengan data pemilih, Devisi Penghitungan Suara (Tungsura) KPU Kabupaten Brebes ini menjelaskan bahwa untuk data pemilihan suara Kabupaten Brebes sudah tidak ada masalah karena sudah terdokumentasi dengan baik. “ Untuk Kabupaten Brebes data pemilih sudah tidak ada masalah lagi, semua sudah ready” Jelas Hanfan.
Anggota Komisioner yang juga Dosen fakultas Ekonomi Universitas Panca Sakti (UPS) Tegal merasa optimis akan pelaksanaan pilkada pada bulan Desember 2015 nanti berjalan lancer,meskipun Kabupaten Brebes baru akan melaksanakan 2 tahun lagi tepatya pada Februari 2017, Hanfan kembali menuturkan bahwa “Kalau Semua Pihak yang terlibat dalam pilkada Memahami Aturan dan menjalankan aturan tersebut, saya optimis pilkada akan berjalan lancar”, Tukasnya.
Sumber:
http://www.pewarta-indonesia.com/berita/politik/17485-kpu-kab-brebes-anggarkan-4-milyar-untuk-pilkada-2017.html
Langganan:
Postingan (Atom)