Rabu, 18 Februari 2015

Mengontrol Konflik di Kelas*


      Mendengar kata konflik, mungkin sebgian dari kita akan berdiri bulu kuduk apalagi konflik dari judul tulisan ini, tcrjadi dikclas dan mernang sengaja di- buat oleh dalang (orang yang menjadi otak atau mcngatur suatu gerakan atau ativitas), siapa dalangnya mereka adalah sehari-harinya yang bertugas sebagai pendidik dan pengajar di sekolah yaitu guru.
      Kata Konflik yang selama ini terdoktrin dalam pikiran kita adalah hal-hal yang berbau negatif, apalagi belakangan ini pemberitaan di media massa cetak maupun elektronik tereks- pose konflik sosial atau pertikaian antara masyarakat yang berbau SARA (Suku Agama Ras dan Antar golo- ngan). Konflik yang dcmikian ini se- sungguhnya memang bukan konflik yang kita harapkan dan tentu saja harus kita redam atau hindari, karena konflik terseblit merupakan konflik yang rusak dan sangat merugikan banyak pihak. Bayangkan saja berapa detik orang- orang yang bermukim di daerah kon­flik terganggu psikisnya ketakutan ka­rena pertikaian, berapa menit mereka harus waspada dengan situasi dan kon- disi yang ada dan berapa jam mereka harus menjaga diri dan harga benda
mereka walaupun sebenarnya mereka tidak tahu duduk permasalahan yang sebenarnya.
  Secara etemologi bahasa "konf­lik" merupakan pertentangan. Konflik batin merupakan pertentangan barin, konflik sosial merupakan pertentangan antar anggota masyarakat, sedangkan konflik dikelas penulis mencoba mendeskripsikan pertentangan atau persaingan siswa di kelas.
      Seperti yang telah dipaparkan di atas konflik pertikaian yang rusak dan merugikan banyak pihak jelas harus kita hindari, tetapi perlu diingat juga tidak semua konflik harus kita hindari, untuk konflik ini justru harus terjadi di kelas dan dididalangi oleh para guru. Membuat konflik di kelas yang dimak- sudkan di sini yaitu untuk mcmcipta- kan susasan pertentangan atau persai­ngan belajar antara siswa di kelas baik itu menggunakan sistim pembelajaran seeara berkclompok maupun indivi­dual. Dengan adanya konflik diharap- kan untuk memotivatsi siswa mencari tahu bagaimana bisa mengungguli rekannnya dalam pTestasi belajar.
     Sekilas dapat digambarkan, de­ngan menciptakan konflik di kelas para guru dapat mengukur sekaligus menilai sejauh mana Rencana Pembelajaran (RP) yang telah dibuat bisa berhasil dan sesuai dengan target yaitu siswa bisa paham isi dari maleri yang disampai- kan. Selain itu juga para guru bisa me­nilai peserta didik mereka yang sudah memahami isi dari materi dan yang belum dipahami. Sedangkan dari sisi siswa dengan adanya konflik mereka bisa mengukur apa kekurangan diri mereka dan kelebihan dari rekannya.
     Konfik yang diciptakan di kelas kita golongan saja sebagai konflik kecil atau ringan karena hanya terjadi di kelas dan masih bisa dikontrol. Lantas apakah nantinya konflik tersebut bisa meningkat statusnya menjadi konflik yang besar sehingga siswa didik tidak mail lagi untuk belajar datang kc seko­lah. Disinilah kami sampaikan letak mengatur suasana konflik untuk menjadi tidak besar, dengan memberi- kan pengertian dan motivasi arah dari tujuan konflik yang sengaja diciptakan, yaitu bertujuan untuk membuat siswa lebih aktifdan produktif dalam belajar, sehingga nantinya prcstasi belajar bisa tercapai dan tidak mengccewakan baik dari pihak pendidik, orang tua dan siswa itu sendiri.

* Di terbitkan pada Majalah Bulanan SUAR NO.8/TH I/15 FEBRUARI-15 MARET 2007 Hal 27 Penerbit YAYASAN SUAR BANGSA Alamat Redaksi Jl. Jenderal Sudirman N0.17 Tanjungpandan-Belitung  33412 Telp 0719-22064

Tidak ada komentar:

Posting Komentar