Sabtu, 07 Februari 2015

Filosofi Leadership “Daun Pandan” *

   Organisasi, entah apapun namanya kalau boleh diibaratkan adalah bagaikan sebuah kendaraan yang sedang dalam perjalanan menuju suatu tempat atau tujuan. Banyak faktor yang bisa menjadikan organisasi mencapai tujuan, kembali kepada seni dari seorang pimpinan dalam memimpin perjalanan tersebut dengan organisasi sebagai kendaraannya.
  Berjuta-juta umat manusia yang diciptakan Tuhan ada diantaranya yang memang diberikan kelebihan pribadi untuk menjadi pemipin, dengan kata lain sejak dilahirkan mereka membawa sifat-sifat atau bakat untuk menjadi seorang pemimpin, mengutip teori “The Great Man” pada zaman Yunani Kuno atau juga pada zaman Romawi yang menyakini bahwa pemimpin terlahir sebagai manusia dengan kemampuan yang besar untuk memimpin.
  Suatu kendaraan yang disebut organisasi didalamnya terdapat sejumlah orang yang menjadi bagian kelompok kerja (team work) dengan sejumlah keunikan pula yang juga ikut menjalani roda organisasi. Perjalanan organisasi tidak semudah atau semulus harapan kita, semakin besar organisasi semakin besar pula tantangan atau hambatan yang akan ditemui oleh seorang pemimpin untuk tetap tegar menjalani organisasi.
     Permasalahan yang silih berganti yang akan menghampiri lajunya roda organisasi dalam mencapai tujuan, baik dari internal maupun i eksternal organisasi yang akan berujung pada likuidasi, situasi yang tak kondusif, tak kunjung jua berakhir ini memaksa pimpinan (leadership) untuk bisa menerapkan manajemen situasional yaitu bisa secepat mungkin beradaptasi menempatkan diri antara kepentingan pribadi, organisasi serta khalayak banyak yaitu anggota organisasi dengan tujuan untuk kebaikan bersama. Manajemen situasional seorang pemimpin ini lebih ditekankan kepada prinsip-prinsip hidup positif, sebagai contoh sederhana berani mengatakan dengan segala risiko yang mungkin akan diterima bahwa yang benar itu adalah sebuah kebenaran yang hakiki dan kesalahan itu adalah sebuah kesalahan yang merupakan kekhilafan sebagai seorang manusia karena ketidaktahuan serta mungkin juga karena keegoan untuk tidak ingin tahu.
   Dalam ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, banyak dibahas mengenai tipe-tipe kepimpinan yang menjadi landasan individu untuk memimpin seperti tipe kepemimpinan demokrasi, otokrasi serta tipe kepimpinan bebas yang memberikan kebebasan penuh kepada staf untuk mengambil keputusan, singkat kata tipe kepemimpinan ini hanya legalitas formalnya saja sebagai seorang pimpinan, hampir sebagian besar beban kerja organisasi dilimpahkan kepada staf untuk mengambil keputusan sedangkan pimpinan hanya bermodalkan bolpoint saja untuk membubuhkan tanda tangan sebagai simbol bahwa pemimpinanlah yang mengambil keputusan.
   Untuk menjadi seorang pemimpin memang harus diakui harus mempunyai kecerdasan tersendiri dan yang paling penting adalah kecerdasan dalam berkomunikasi untuk menyampaikan gagasan serta mempengaruhi anggota organisasi untuk menjalani gagasan. Terlepas dari tipe-tipe kepemimpinan diatas, ada hal yang tak kalah pentingnya pula dalam menjalankan roda organisasi dengan sejumlah keunikan tersendiri dari anggotanya yaitu filosofi seorang pemimpin.
  Filosofi/Falsafah/Filsafat yang merupakan ilmu yang mencari kebenaran dan prinsip-prinsip dengan menggunakan akal atau dengan kata lain gagasan dan pandangan mendasar yang dimiliki oleh orang sebagai individu atau masyarakat bagian dari organisasi. Banyak hal yang menjadi inspirasi seseorang dalam mengambil filosofi hidup, misalnya saja filosofi air yang mempunyai pandangan bahwa seorang pemimpin harus bisa secepat mungkin melunak ketika terhadang oleh bebatuan yang menghalangi lajunya air di sungai yang deras.
   Filosofi yang satu ini mungkin jarang terdengar oleh kita semua, bahkan literaturnya pun yang berkaitan dengan dirinya bisa dikatakan sangatlah sulit untuk didapatkan, mungkin karena ini jua-lah orang jarang menggunakannya sebagai filisofi.
”Pandan” kalau orang Belitong (sebutan untuk Belitung dengan dialek daerah) menyebutkannya didahulukan dengan kata benda didepanya sebagai penegas bahwa tanaman ini merupakan tanaman dedaunan yaitu dengan sebutan ”Daun Pandan” dan jarang sekali diungkapkan pandan saja.
Satu-satunya daerah di Indonesia yang menggunakan kata pandan sebagai petunjuk tempat dengan menggunakan nama dedaunan ini adalah Tanjungpandan yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Belitung.
  Taukah anda bahwa ”Pandan” mempunyai filosofi yang sangat baik jika diterapkan dalam menjalankan roda organisasi. Tanaman yang hanya terdari dari dedaunan yang berwarna hijau ini mempunyai sifat-sifat yang bisa diaplikasikan dalam organisasi, berikut filosofi yang bisa didapat :
1. Ketika daunnya masih muda yang kita intepretasikan, saat masih menjadi pemimpin daun muda  ini  akan berdiri tegak dengan segala kemampuannya untuk memimpin jalannya organisasi ditandai dengan ujung daunnya menghadap keatas dengan maksud untuk melihat kedepan demi kemajuan organisasi tanpa memamerkan apa yang telah dilakukan untuk organisasi. 

2. Ketika kemampuan untuk memimpin sudah mulai memudar, ditandai dengan ujung daunnya merunduk kebawah, daun yang sebelumnya berdiri tegak sekarang sudah siap untuk digantikan dengan daun muda yang lebih tegak yang melihat kedepan, hebatnya lagi daun yang sudah mulai merunduk ini tidak serta-merta mati meninggalkan generasi penerusnya namun masih dengan kedewasaan daun yang warnanya hijau tua ini tetap dalam satu wadah organisasi dengan mengitari daun muda yang menjadi pemimpin mereka. 

3. Sifat dari ”Pandan” ini ketika mereka berada diatas dengan daun yang agak panjang bisa kita interpretasi sebagai kekuasan penuh yang dimiliki (legitimacy power), Namun Pandan tidak semena-semena kepada daun yang berada dibawah mereka karena Pandan mempunyai sifat melindungi, daun yang berada dibawah mereka dilindungi dari panasnya matahari dan hujan. 

4. Daun Pandan memang berbeda dengan daun-daun lainnya mereka dilengkapi dengan duri-duri kecil yang selalu siaga jika ada ancaman yang mengancaman keutuhan. Daun-daun yang tadinya muda setelah tua menjadi bagian dari masyarakat biasa dengan sifat melindungi, dan jangan pernah mencoba untuk mengganggu pemimpin yang berada ditengah lindungan mereka kalau kulit kita tidak ingin terluka karena durinya, hal ini menggambarkan keharmonisan serta kepedulian dalam wadah organisasi antara bawahan dan pimpinan atau sebaliknya

5. Tua maupun muda, daun pandan mempunyai sifat yang membawa aroma harum, merupakan aroma khas dari daun pandan ini dimana pun mereka berada. Jika dalam proses pembuatan makanan, daun Padan dicampurkan dalam makanan tersebut maka aroma pandan akan menguatkan aroma yang menambah gairah untuk menyantap makanan. Hal ini menunjukkan sifat bahwa baik pemimpin Daun Pandan (tua maupun muda) mereka selalu membawa aroma yang sedap dengan satu visi untuk kemajuan organisasi tanpa harus mendeskreditkan yang lain. 

6. Daun Pandan yang tua dan muda, biasa digunakan juga untuk umat muslim melakukan ziarah kubur, selain itu Pandan juga digunakan oleh saudara-saudara kita yang keturunan Tionghoa untuk membuat kue sebagai yaitu digunakan untuk pembungkus kue Cang. Hal ini menunjukan bahwa ketika masih muda saat menjadi pemimpin maupun sudah pensiun dari Jabatannya Pandan tetap memberikan yang terbaik yang dimilikinya untuk kepentingan orang banyak.
      Berbagai filosofi yang didapat dari Pandan, Rasanya akan menjadi indah penuh dengan keharmonisan disertai aroma-aroma yang menyegarkan apabila dalam organisasi ada pemimpin maupun bawahan menjadikan daun Pandan sebagai filosofi mereka dalam mencapai tujuan dalam satu wadah organisasi. Berbagai ciptaan-Nya dapat digunakan sebagai filosofi untuk menjalankan kehidupan ini kearah yang lebih baik menuju kesempurnaan. Bagaimana dengan anda filosofi mana yang digunakan?


* Tulisan ini Pernah diterbitkan pada rubrik Tradisi hal 12-13 Majalah SUAR No.22/TH II/AGUSTUS-SEPTEMBER tahun 2008 Penerbit:  Yayasan Suar Bangsa
ALAMAT REDAKSI/IKLAN Jalan Jenderal Sudirman No.17 Tanjungpandan 33412,Telp (0719) 23437 email suarbelitong@yahoo.com ALAMAT BIRO JAKARTA Jalan Tebet Barat XB No.4 Jakarta Selatan (021) 93620345 ALAMAT BIRO BELITUNG TIMUR Jalan Gajah Mada B54 Manggar, Belitung Timur. Majalah SUAR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar