Jumat, 06 November 2015

Mari Eksplore Indonesia dengan "Menyapa Negeriku"

Rasa Bangga terhadap Bangsa Indonesia bukan suatu kalimat lebay....karena Indonesia selain kayak alamnya kaya juga akan Suku dan Budayanya Bisa dibayangkan untuk Pulau Belitung yang terdiri du daerah administratif yaitu Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur di setiap kecamatannya punya dialeg bahasa tersendiri itu hanya pula Belitung yang ada dibagian Pulau Sumatera, apalagi berbicara Se Indonesia pastinya punya ribuan bahasa/dialeg. Punya kesempatan untuk bisa Berkeliling/Mengunjungi Indonesia saat ini menjadi harapan semua anak Indonesia untuk lebih mengenal dan lebih mencintai Indonesia. Menyadari hal itu pemerintah melalui Kementeri Ristek dan Dikti Mengundang kita wahai anak bangsa untuk berkunung ke seluruh Indonesia melalui Program Menyapa Negeri. Untuk Infomasi lebih lengkap bisa mengunjungi portal dikti atau klik saja ini http://dikti.go.id/blog/2015/11/05/menyapanegeriku/ Semoga Teman-teman terpilih untuk menjadi bagian program tersebut...salam untuk saudara-saudara kita semua Sebangsa dan Setanah Air

Jumat, 23 Oktober 2015

Tugu Satam, Ikon Pulau Negeri Laskar Pelangi

Bagi para wisatawan yang pernah menikmati indahnya negeri Laksar Pelangi, pasti mengetahui batu berwarna hitam yang berada di pusat Kota Tanjungpandan dan Belitung. Kunjungan kali ini berkisah tentang negeri yang banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional seperti Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, Gubernur DKI Basuki Cahaya Purnama serta banyak lagi tokoh lainnya.
Berada di Kota Tanjungpandan, Belitung, Sabtu (3/10/2015), tergerak rasa penasaran untuk melihat secara langsung keberadaan tugu yang membelah lima penjuru jalan. Bangunan tugu yang dikenal masyarakat lokal sebagai Tugu Satam ini ditengarai karena batu yang berada di atas tugu tersebut adalah satam atau batu satam. Kebanyakan wisatawan berkunjung pada pagi dan malam hari, dan mereka pada umumnya berfoto sebagai penanda bukti keberadaannya di Kota Tanjungpandan, Belitung, pulaunya negeri Laskar Pelangi. Terkisah, batu satam ini merupakan batu yang berasal dari meteor yang tenggelam ke dasar bumi dengan kedalaman puluhan bahkan ratusan meter. Konon batu satam merupakan saudara kembarnya timah. Bagi penambang timah rakyat, jika mereka sudah mendapatkan timah terlebih dahulu, itu pertanda baik bahwa butiran pasir timah akan segera didapat. Begitu pula sebaliknya jika butiran pasir timah sudah ditemui, itu bermakna bahwa penambang akan mendapatkan batu satam. Banyak versi yang berkembang di masyarakat lokal mengenai kisah batu satam ini, ada pula yang menyebutnya sebagai batu empedu pasir, batu billitone, dan ada pula yang menyebutnya dengan nama batu itam, namun yang pasti batu ini adalah batu yang sangat unik dan sangat langka karena seiring berkurangnya jumlah penambang timah rakyat. Informasi yang dihimpun, jika kita memiliki batu ini, hati kita akan merasa tenteram, entah apa gerangan yang melatarbelakanginya. Kemungkinan dikarenakan keindahan tekstur batu yang sudah terbentuk dari alam, dan konon katanya pula, batu satam berguna sebagai penangkal orang yang ingin berbuat jahat. Wallahu A'llam Bishawab.
Sumber Tulisan Asli: http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=15&jd=Tugu+Satam%2C+Ikon+Pulau+Negeri+Laskar+Pelangi&dn=20151003114551

Selasa, 20 Oktober 2015

Pengembangan Kemampuan Mahasiswa dengan “Scenario Building Model”

Perubahan kurikulum diharapkan sudah melaksanakan pembimbingan tesis dimulai pada semester kedua dengan dikenalkannya mata kuliah jangkar (anchor subject) pada setiap konsentrasi keahlian manajemen yang secara langsung pendukung penyelesaikan tesis dan publikasi ilmiah, ini terungkap pada kegiatan Workshop Evaluasi Kurikulum, Selasa (20/10/2015) di Kampus Program Magister Manajemen, Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta), Serang Propinsi Banten.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) ayat (3) huruf b sangat mewajibkan Setiap program studi menyusun kurikulum, melaksanakan, dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum mengacu pada KKNI bidang pendidikan tinggi sesuai dengan kebijakan, regulasi, dan panduan tentang penyusunan kurikulum program studi
Press release lokakarya perubahan kurikulum ini diterima KOPI, Selasa (20/10/2015). Dibuka oleh Direktur Pascasarjana Untirta Dr. Chussaery Rusdi Syarif dihadiri juga oleh Wakil Direktur Pasca Dr Aceng Hasani dan Dekan Fakultas Ekonomi Untirta Dr. Wawan Prahiawan, Prof Dr.Palma, Kaprodi Magister Hukum Untirta serta Dr. Djasuro Surya Kaprodi magister manajemen, Dr. Imam Abu Hanifah Selaku Kaprodi Magister Akuntansi dan beberapa orang dosen Magister Manajemen Penerapan sistem belajar manajemen “Scenario Building Model” yang dikembangkan bersama Prof. Augusty Ferdinand selama 18 tahun menahkodai Program Magister Manejemen Universitas Diponegoro. Merupakan pendekatan professional dengan dukungan konten teoretikal yang kuat akan memberi bekal fikir yang kuat bagi semua peserta belajar. Scenario building proses perkuliahan menjadi lebih hidup dengan peran dosen dalam 150 menit perkuliahan. 40 menit memberikan konsep kemudian diikuti dengan proses penyusunan skenario strategi bersama mahasiswa untuk kemudian didiskusikan secara pleno sehingga semua peserta belajar saling memperkaya kemampuan scenario buildingnya. Papar AGF.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/inspirasi/opini/17678-pengembangan-kemampuan-mahasiswa-dengan-scenario-building-model.html

Menelusuri Komunitas Musik Genre Jazz di Kota Lunpia

“ini namenye musik Jazz Boy, Musik Orang-orang Pintar” (ini namanya musik Jazz, Musik orang-orang pintar) begitulah penggalan dialog Film Laskar Pelangi, berlatar belakang Budaya Melayu Masyarakat Belitong yang booming beberapa tahun lalu Penggelan dialog tersebut menuntun Penelusuran KOPI terhadap keberadaan music Jazz di kota Lunpia, Semarang. Senin (19/10/2015) penelusuran tersebut terjawab sudah mengenai keberadaan Genre Musik Jazz.
Ngisoringin, begitu komunitas ini menyebut dirinya. Cikal bakal terbentukanya komunitas ini memang bermula dari Ngisoringin dalam bahasa resmi nasional bermakna dibawah pohon beringin. Benar saja nama tersebut terinpirasi pertemuan mereka dibawah pohon Beringin salah satu cafe di jalan Karanganyar Gunung, Tanang Putih-Semarang. Komunitas Genre Musik Jazz Ngisoringin ini mulai diminati kalangan muda ini kota Semarang, sudah ada beberapa generasi yang sampai sekarang masih tetap eksis terhadap perkembangan irama Jazz di Kota Semarang ini. Namun setidaknya komunitas ini telah tampil dibeberapa even bergengsi dikelasnya sebut saja, Ngayojazz, Java Jazz dan Jazz Gunung. Komunitas yang mulai terbentuk 13 Juli 2009 ini, berhadap mendapat tempat khusus di pecinta musik kota Semarang khususnya anak muda, Ungkap Katarina vocalis pada komunitas tersebut. Katarina Aprila Hadriyani nama lengkap vokalis ngisoringin, kelahiran 28 April 1991 di Pekalongan ini mengaku menyukai Genre Jazz karena bebas untuk berimprovisasi namun saling menghargai satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan artistik Jazz nya. Tutur Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Diponegoro ini. Bagi pencinta alunan irama jazz, “musikya orang pintar” kata Mahar dalam Film Laskar Pelangi dapat menyaksikan perform ngisoringin secara gratis dan dapat juga berkolaborasi pada Minggu Pertama dan Ketiga setiap Senin Malam Pukul 19.00-22.00 Wib di Pelataran Telkomsel Jalan Pahlawan, Semarang, Selain itu pada even bulanan “Jazz In The Mall” di Atrium Mall Ciputra, Semarang, ataupun even Lunpia Jazz. Namun bagi yang masih malu dan ragu ingin bergabung dengan komunitas Ngisoringin dapat mengunjungi media social mereka www.jazzngisoringin.com https://www.facebook.com/JAZZNGiSORiNGiN Twitter: @JAZZNGiSORiNGiN Instragram:jazzngisoringin “Kami terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung, untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi media sosial kami” ajak Katarina untuk para pencinta genre jazz yang mengaku sering selain paa senior di Semarang, juga medapat pembinaan dari musisi Jazz ternama yaitu Indro Harjodikoro dan Sukma . Semoga sukses untuk even-evennya yang akan datang.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/inspirasi/resensi/17674-menelusuri-komunitas-musik-genre-jazz-di-kota-lunpia.html

Para Ilmuan FEB Untirta Bidik Jurnal Ilmiah Yang Bereputasi

Akhirnya Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir, menepati janjinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia dengan menutup sejumlah perguruan tinggi yang tidak sesuai standar penyeleggaraan perguruan tinggi, lebih lanjut itu Menristek Dikti meminta dosen maupun ilmuan di perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas. Kepada ilmuan Menristek berpesan untuk lebih meningkatkan rekognisi, namun bukan berarti lalu potong kompas melakukan plagiasi, jelas Menteri Nasir beberapa waktu lalu di Jakarta.
Pesan Menristek tersebut disambut antusias oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), dengan mengadakan pelatihan penulisan karya ilmiah, Senin (19/10/2015). Dr. Djasuro Suryo dalam sambutannya Saya merasa gembira kegiatan pelatihan ini bisa terselenggara, karena kegiatan ini merupakan atmosfir untuk mulai meningkatkan kualitas akademik. Disebut sebagai “FEB Untirta Scopus Project” bertujuan untuk meningkatkan nuansa akademik dilingkungan Magister Manajemen” Jelas Ketua Program Studi Magister Manajemen Untirta. Sejalan dengan itu, Dr. Wawan Ichwanudin, “ilmuwan manajemen dan Akuntansi Untirta kedepan terus meningkatkan kualitas” Sebut sekretaris Prodi MM Untirta. Augusty Ferdinand, Guru Besar dari Universitas Diponegoro yang diketauhi beberapa tahun terakhir antusias memberikan bimbingan, dorongan kepada ilmuan untuk menembus jurnal ilmiah yang bereputasi tingkat Internasional, diminta untuk bertindak selaku project promotor untuk kegiatan selama satu hari penuh. Press Release yang diterima KOPI, Senin(19/10/2015) menyebutkan , Setidaknya ada sekitar 100 orang peserta yang mengikuti kegiatan membahas tehnik telaah pustaka, tehnik klasifikasi konsep yang diahrapkan akan mampu memperkaya derajad keilmuan seorang peneliti dan Teknik bebas dari plagiasi ala AGF selain itu peserta juga mendapatkan ketrampilan pengembangan pisau analisis monodisiplin dan pisau analisis multi disiplin atau holistik untuk membuat karya penelitian yang bermutu. “Kegiatan ini harus ditindaklanjuti, agar dapat berhasil meningkatkan jumlah dan kualitas publikasi ilmiah dosen” Tutur Dr. Fauzi Sanusi Dekan FEB Untirta terpilih. Berharap dosen yang telah bersertifikasi Doktor, terlebih telah menghasilkan karya terindeks scopus seperti Dr. TB. Ismail dan Dr. Meutia dapat menginspirasi sekaligus merealisasikan peningkatan publikasi jurnal, jelasnya lebih lanjut. Menembus Jurnal Internasional bereputasi baik, Sesuatu bukanlah hal yang sulit, selama mempunyai perencanaan dan dijalankan dengan baik, Pesan AGF kepada peserta pelatihan. Semoga!.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/17673-para-ilmuan-feb-untirta-bidik-jurnal-ilmiah-yang-bereputasi.html

Minggu, 18 Oktober 2015

Hindari "Cheating by numbers phenomenon" Deteksi dengan "self Critics" Untuk Kualitas Penelitian

Tanpa disadari oleh peneliti, kesalahan penggunaan pisau analisis dalam ilmu manajemen terkadang hanya mengandalkan disiplin ilmu lain yang sebetulnya hanya merupakan ilmu sekunder dari kajian yang diingin diungkap. Sehingga kedalaman dan kesahihan analisis menjadi wajar untuk diragukan karena kompetensi yang terbatas untuk menyelesaikan masalah-masalah penelitian dalam Manajemen.
Hal tersebut terungkap dalam diskusi mengenai pisau analisis dalam studi dan penelitian ilmu manajemen bersama penulis Buku Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen, Prof. Augusty Tae Ferdinand DBA Sabtu (17/10/2015) yang dihadiri oleh citivas akademika, kandidat Magister dan Kandidat Doktor dari Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah. Lebih lanjut menjelaskan bahwa Kesalahan dalam validitas dari instrument penelitian akan menjebak seorang peneliti masuk dalam jurang kenodaan yang disebut sebagai “Cheating by numbers phenomenon” yang dikhawatirkan akan memberikan bias analisis. “Sulit mengatakan kalau itu bukan kepalsuan yang mungkin tanpa disengaja, dengan begitu peneliti berkontribusi membohongi pembaca lewat analisis yang tidak benar dari sisi validitas instrumen penelitiannya”. Ungkap AGF panggilan akrab Prof. Augusty Tae Ferdinand, DBA. Sebagaimana press release yang diterima KOPI, Minggu (18/10/2015).
Banyaknya artikel ilmiah gagal publikasi pada berbagai jurnal unggulan bidang studi manajemen dan bisnis menjadi catatan penting, kegiatan yang dimoderatori oleh Harnida Adda PhD dengan difasilitasi oleh Dr. Ponirin dan Dr. Wahyuningsih. Menyadari keterbatasan yang merujung pada kesalahan dalam penulisan harus dideteksi sejak awal, Kritikan terhadap hasil karya tulis, selayakanya dikritis diri kita sendiri belum dipublis “kita harus self critics pada diri kita untuk menghasilkan karya yang baik” terang Prof Dr. Harnida Adda dalam pemaparannya.
Ketua Prodi Manejemen Dr. Ayu Wahyuningsih yang berperan aktif dalam kegiatan tersebut mengajak semua civitas sebagai titik awal untuk pengembangan mutu penelitian kita di masa datang” mari jadikan ini sebagai inspirasi awal untuk meneliti lebih baik” Ujarnya. Turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah. Dr. Maskuri Sutomo yang berencana akan melanjutkan kegiatan serupa dimasa mendatang. Senada dengan itu, Dr. Ponirin melanjutkan bahwa Untad perlu upaya konkrit untuk melestarikan tradisi ilmiah ini dengan menginisasi konferensi manajemen secara rutin sehingga kualitas penelitian manajemen dengan jumlah doktor yang sangat banyak di tanah air akan semakin berkembang khususnya pada bidang Marketing dan Manajemen di Sulawesi Tengah.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/17658-hindari-qcheating-by-numbers-phenomenonq-deteksi-dengan-qself-criticsq-untuk-kualitas-penelitian.html

Program Studi Strata-1, Harapan Dan Impian Yang Tak Akan Pudar

Akademi Manajemen Belitung akan terus berjuang untuk meningkatkan status menjadi sekolah tinggi dengan kata lain berstatus strata-1. Hal ini terungkap pada sidang senat AMB , Sabtu (17/10/2015) di Tanjungpandan. Prestasi yang luar biasa ditorehkan kampus yang bernaung
dibawah Yayasan Pendidikan Belitung Berehun, bagaimana tidak? Kampus yang berada dipulau tanda ada daratan yang menghubunginya dengan pula lain pada Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, beroperasi berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan RI Nomor 170/D/0/2000 tanggal 23 Agustus 2000 untuk cita-cita mencerdaskan putra-putri Kelahiran dan Perantauan yang ada di Belitung hingga pendidikan tinggi. Sidang senat yang diawali Orasi ilmiah oleh Dr. Andrian, S.Kom, M.Pd dari Kampus STAIN Syaikh Abdurrahma Siddik Bangka Belitung, Sabtu, (17/10/2015) di Tanjungpandan. Kampus yang berkeinginan untuk menaikan level program studi menjadi S-1, kembali mewisuda mahasiswa yang telah dinyatakan lulus melalui keputusan Direktur Akademi Manajemen Belitung. Tercatat, sebanyak 126 Orang wisudawan/ti dari dua program Studi yaitu Manajemen Administrasi sebanyak 90 orang dan 36 Orang dari program studi Manajemen Informatika.
Tidak perlu diragukan, kampus tidak diukur dari luas bangunan dan jumlah mahasiswanya, Kampus yang pertama kali beroperasi di Belitung ini, sudah mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional- Perguruan Tinggi ( BAN PT) ini, tengah mempersipakan diri menuju jenjang yang lebih tinggi. Langkah yang sudah ditempu dalam Tata kelola kampus yang berlokasi di Jl. Pelataran AKA, Tanjung Pandan adalah penambahan Sumber Daya Manusia khususnya Staf Pengajar, Sistem Administrasi yang komputerisasi serta peningkatan sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran. Menyadari banyaknya permintaan dan desakan dari masyarakat agar Kampus AMB meningkatkan statusnya menjadi Sekolah Tinggi atau menjadi Strata-1, Direktur AMB Drs. H. Huzadi Husin, MSi menyebutkan. Bahwa pihaknya saat ini sudah melakukan berbagai persiapan menuju kesana. “sudah kami siapkan agar AMB menjadi S-1” tukas Huzadi.
“Beharap kerjasama masyarakat dan pemerintah Kabupaten Belitung maupun propinisi untuk mengembangkan kampus” Tutur Direktur AMB. Karena keberataan kampus pada satu daerah jelas untuk mendukung sumber daya manusia pada daerah dimana kampus itu berada, tutup huzadi mengakhiri sambutan pada wisuda ke IX tahun 2015. semoga bisa meningkatkan statusnya.
Sumber Tulisan Asli: http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/17657-program-studi-strata-1-harapan-dan-impian-yang-tak-akan-pudar.html